Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Kaharuddin, Membaca Itu Penting!

18 April 2022   00:16 Diperbarui: 18 April 2022   00:39 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin/Wildan/Sumber : akcdn.detik.net.id

Kejamnya netizen Indonesia, begitulah kira-kira ungkapan hati Kaharuddin ketika tahu dirinya digempur habis-habisan oleh netizen.

"Misalkan di orde lama, kita peroleh kebebasan tapi kesejahteraan tidak. Orde baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita (mahasiswa) tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan? Apakah kita peroleh kebebasan?" (link berita)

Kutipan di atas adalah pernyataan seorang aktivis mahasiswa pada acara talkshow satu stasiun televisi. Penonton acara itu dibuat greget dengan pernyataannya.

Sebagai generasi Z seharusnya dia menguasai dan mengetahui segala informasi tentang Orde Baru yang dikomentarinya. Dia lahir dan tumbuh dalam peradaban teknologi yang canggih sehingga tidak mungkin sebelum jadi narasumber, pengetahuan dasar itu tidak diketahuinya.

Kelihatannya ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan sang aktivis "kelabakan" dikejar-kejar host acara talkshow tersebut.

Hotman P. Hutapea/Sumber : akcdn.detik.net.id
Hotman P. Hutapea/Sumber : akcdn.detik.net.id

Pertama, host acara talkshow. Siapa yang tidak kenal Pak Hotman Paris, salah satu pengacara beken, cool, nyentrik dan terpandang di Indonesia ini ? semua yang mengenal beliau pasti mengetahui kharisma sang pengacara. 

Acara yang dipandunya seolah-olah seperti suasana ruang persidangan sehingga sekalipun dipandu dengan santai, tetapi pertanyaan dan cara "mengejar" untuk mengulik lebih dalam informasi dari narsumber membuat siapa saja kelabakan, apalagi bagi narasumber yang untuk pertama kali diundang dalam acara tersebut.

Dari pertanyaan yang disampaikan Hotman, terlihat sang host sangat getol mengejar untuk mendapatkan poin jawaban yang diinginkan. Sama seperti jika beradu argumen di pengadilan. Mungkin Kharisma, cara sang host melontarkan pertanyaan dan berusaha mem-follow up pertanyaannya inilah yang membuat Kaharuddin tanpa sadar mengeluarkan pernyataan tersebut.

Kedua, sama seperti waktu Pak Menko Polhukam menanyakan seorang mahasiswa tentang Omnibus law. "Anda tahu tidak apa itu Omnibus Law ?", sang mahasiswa betul-betul tidak paham, malah melebar jawabannya sehingga langsung dijawab dan dijelaskan sendiri oleh Pak Mahfud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun