"Paduan suara adalah seni menyampaikan pesan dari lagu kepada para pendengar. Semua orang bisa bernyanyi, tapi belum tentu bisa paduan suara"
Generasi milenial dan Z lahir serta tumbuh di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital.
Milenial mampu menguasai teknologi dan memiliki kemampuan multitasking, sementara generasi Z yang adalah penduduk asli digital memiliki kemampuan tinggi dalam memahami teknologi dan kebutuhannya berkaitan erat dengan internet.Â
Mulai dari pendidikan, konsumsi, serta bersosialisasi semua dilakukan dengan memanfaatkan internet sehingga terkadang hal ini membuat mereka kaku untuk bersosialisasi di dunia nyata.
Kehadiran teknologi menjadikan kualitas interaksi antar manusia menjadi jarang untuk bertatap muka bahkan saat duduk bersama pun, lebih banyak dihabiskan untuk menatap layar perangkat elektronik dan gawai.Â
Dari sekedar bermedsos, gaming, menjawab rasa penasaran dengan stalking beragam konten atau melihat trend fashion terbaru dari selebriti idola mereka.
Di lain sisi, ada fenomena menarik yang penulis amati dari kelompok paduan suara Vocalista Paradisso (VP), sebuah kelompok paduan suara mahasiswa di Yogyakarta. Boleh dikatakan paduan suara ini adalah mini choir dengan jumlah seluruh anggota baru (2021) kurang dari 100.Â
Paling tidak menurut penulis ada sekitar 70-80an dalam satu squad, itu pun sudah ditambah dengan kakak tingkat angkatan 2019.Â
Seluruh anggota kelompok merupakan generasi Z yang setiap individu memiliki karakter, latar belakang dan fakuktas yang berbeda.Â
Sementara itu, menurut Stilman (2017), generasi Z memiliki tujuh karakter di antaranya: Figital, Fear of Missing Out (FOMO), Hiperkustomisasi, Terpacu, Realistis, Weconomist, dan Do It Yourself (DIY).