Dua hari yang lalu si cici perutnya sakit banget. Dasar nih anak memang seneng sekolah, di suruh pulang waktu sakit saja tetap tidak mau dan harus di paksa sama maminya untuk di bawa ke dokter. Ternyata dari dokter di rekomendasi untuk langsung di bawa ke rumah sakit anak2 bagian emergency untuk pemeriksaan lebih lanjut karena takutnya terkena usus buntu.
Setelah di lakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokternya juga mengatakan kemungkinan cici terkena penyakit usus buntu, maka di panggilah doketr bagian bedah utnuk menangani cici. Dokter bedah ini kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari di cek lagi perutnya, di suruh berdiri, di suruh jongkok dan sampai di suruh lompat...si cici bisa melakukan semuanya walau dia tetap kesakitan. Si dokter bedah emngatakan ekmungkinan bukan usus buntu karena kalau usus buntu dia sudah tidak bisa melakukan apa yang di mintanya tadi.
Akhirnya cici di suruh rebahaan dan tetap dalam pengawasan di rumah sakit ini sampai tersedia kamar untuk dia bisa menetap. Akhirnya dapatlah dia kamar di tingkat 6 nomor 12 ini. Dan ternyata tempatnya enak sekali. Bisa di kata tidak kalah dengan hotel berbintang 5Â buat pemandangannya yang bisa langsung melihat ke pelabuhan kota Auckland ini.
Pelayanan dari suster/perawat2nya juga amat sangat ramah dan membuat cici nyaman. Yang uniknya ada suster/perawat yang merangkap sebagai penghibur buat pasien. Yah bisa di maklumi rasanya, karean semua passien di rumah sakit ini adalah anak2, dari yang balita sampai yang di bawah 18 tahun kalau tidak salah.
Perawat2 yang merangkap tugas ini memiliki keahlian untuk menghibur pula. Setiap hari mereka berkunjung 2 kali dengan durasi sekitar 15 menit untuk mengajari pasien kerajinan2 tangan. Mereka juga membawakan kertas, buku dan pewarna buat pasien bisa beraktifitas sekaligus berkreasi untuk melupakan penderitaan dan kebosanan mereka ini.
Dari jam 9 pagi sampai jam 8 malam ada ruangan tersendiri buat pasien2 untuk beraktifitas juga. Ada beberapa meja dan alat2 tulis dan gambar buat mereka. Buat pasien yang kurang bisa bergerak banyak, di dalam kamar mereka tersedia tv sebesar 26 inchi dengan program acara tv dari stasiun pra bayar SKY TV.
Setiap hari pasien di persilahkan memilih makanan dari sarapan, makan siang dan makan malam dari menu yang tersedia dan di sesuaikan dengan jenis diet para pasiennya. Diet yang di maksud di sini tentunya untuk penderita alergi seperti cici. Jadi karena cici alergi dengan dairy products dan egg maka tentunya makanan yang di sediakan buat cici harus sesuai dengan kondisinya.
Karena banyak pasien di sini anak2 kecil, maka tentunya mereka membutuhkan orang tua untuk bisa tinggal dan menemani mereka. Maka di dalam kamar tersedia tempat tidur lipat buat penunggu pasien di sini. Tersedia juga dapur yang menyediakan dari roti, selai, mentega, kopi, teh, gula dan susu dengan cuma2. Gelas, piring, pisau, sendok dan garpu plastik tersedia banyak sekali.
Akhirnya setelah menunggu seharian, keesokan paginya dokter melakukan rontgen dan ternyata memang cici terkena usus buntu dan harus di operasi. Setelah dioperasi, cici harus menginap sehari lagi sebelum akhirnya di ijinkan pulang.
Ternyata dari pembayaran pajak yang kita lakukan kita bisa dapatkan manfaatnya disaat kita benar2 membutuhkannya. Tidak sepeserpun biaya yang di bebankan kepada kita untuk menerima pelayanan super, entertain dan fasilitas kelas hotel bintang 5 dari rumah sakit ini.
Dan yang pastinya dari pengalaman cara penanganan buat cici di rumah sakit ini, semakin menyadarkan kami kalau di saat anak sakit yang di butuhkan oleh anak adalah perhatian, istirahat yang cukup, makanan yang bergizi dan juga hiburan untuk mempercepat kesembuhan mereka.