Mohon tunggu...
M dan S Aja
M dan S Aja Mohon Tunggu... Administrasi - Daddy, Mami beserta cici dan boy tinggal di NZ

Cuma Marcel

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Manfaat Curhat Anak (kepada Saudara Kandung Mereka)

25 April 2014   14:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tadi kamu di ajakin nggak mau, sekarang malah ngajakin mami!!!" bentak maminya cici dengan nada tingginya. Memang tadinya si mami mengajak kita untuk pergi jalan ke mall, tapi cici dan boy paling males kalau di ajak jalan ke mall, karena umunya mereka hanya menemani maminya belanja saja.

"Boy, kesini ikut aku yuk" ajak si cici kepada adiknya ini. Dan si boy2 mengikuti cicinya ke kamar mereka di bawah. Sebenarnya mereka sudah memiliki kamar sendiri2 tapi karena si boy ini masih manja walau sudah berusia 7 tahun, jadi dia masih mau di temenin oleh cicinya ini.

"Ngapain kamu tadi di bawah boy??" tanya saya ketika mengantarkan telepon ke cici karena ada temannya yang menelepon dia. "Cici feels sad daddy, karena diomelin sama mami tadi" si boy mulai bercerita. "Oh ya??" tanya saya lagi ke dia. Akhirnya saya menggali lebih banyak lagi dari si boy mengenai apa yang mereka bicarakan tadi di kamar.

Walaupun cici dan boy berusia beda 5 tahun, dan sering kali mereka bertengkar, namun mereka mempunyai suatu hubungan yang baik satu sama lain. Tentu saja dengan sifat dan karakter boy yang manja, iseng tapi juga kasar dalam bermain sering kali membuat masalah dalam berinteraksi dengan cicinya. Sedang si cici adalah sosok yang lebih kalem, sabar tapi juga kreatif khususnya dalam menggoda si boy, tidak kalah seringnya membuat awal perselisihan mereka berdua.

Saat si cici tidak ada di rumah, sudah pasti si boy merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya....begitu juga sebaliknya. Saat si boy sedih karena di omelin sama mami atau daddynya...si cicilah yang pertama kali menghibur dia...begitu pula sebaliknya. Melihat hubungan mereka berdua tentu saja membuat kami senang...karena inilah yang memang kami inginkan dari mereka sampai nanti pun.

Dan rasanya inilah benarnya dari apa yang pernah baca di salah satu majalah parenting. Anak yang tidur sekamar dengan saudara kandungnya saat kecil dalam jangka waktu yang lama...mempunyai suatu hubungan yang lebih dekat dibanding dengan mereka yang hanya tidur sekamar dalam jangka waktu yang sebentar saja. Kenapa bisa demikian?? Karena mereka secara otomatis akan membina komunikasi dan interaksi yang lebih sering satu sama lainnya. Dengan adanya komunikasi dan interaksi yang lebih sering inilah membuat mereka semakin mengenal karakter dan kepribadian saudara kandung mereka ini.

Tidu sekamar bukan berarti tidur seranjang. Karena mereka adalah 2 kepribadian yang berbeda, sehingga mereka harus mengetahui batasan dalam kepribadian mereka ini, itulah sebabnya mereka tidak di sarankan tidur seranjang.

Namun dalam tidur sekamar pun tentu saja ada batasannya soal ini pula. Menurut apa yang saya baca ini, si anak nantinya dengan otomatis akan meminta untuk mempunyai kamar sendiri di saat mereka sudah siap. Di saat salah satu dari mereka sudah siap untuk lebih mandiri, di sinilah peran orang tua untuk bisa menjelaskan kepada pihak lainnya dan memberikan dia waktu untuk bisa menyiapkan diri dia ini.

Jadi selain harus mempunyai dan membiasakan hubungan, komunikasi dan interaksi antar orang tua dengan buah hati mereka....orang tua harus bisa pula membina dan memanfaatkan hubungan yang baik antar anak yang satu dengan lainnya untuk kepentingan dan kebaikan mereka pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun