Mohon tunggu...
M dan S Aja
M dan S Aja Mohon Tunggu... Administrasi - Daddy, Mami beserta cici dan boy tinggal di NZ

Cuma Marcel

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kreatif Mengalahkan Kecanduan atau Ketergantungan

9 November 2014   14:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Membaca tulisan mbak Gita mengenai bagaimana dia mengatasi ketergantungan atau kecanduannya terhadap rokok membuat saya berpikir apakah ada orang yang tidak pernah kecanduan atau ketergantungan terhadap sesuatu yah...

Dari kecil sampai sekarang jujur saya jago soal makan. Yang namanya nyemil dan jajan adalah hal nomor satu dalam prioritas saya dulu. Makanya gak salah akhirnya sisa peninggalan dari hobi ini masih terlihat sampai sekarang, O PACK.

Ada tukang bakso maunya langsung manggil, begitu juga sama tukang siomay atau juga batagor. Kalau begini terus bisa2 gak ada uang tabungan dong, begitu yang ada dipikiran saya dulu. Makanya cari cara bagaimana untuk bisa ngerem kebiasaan jajan ini. Makanya terpikir untuk ngetes diri sendiri. Pas ada tukang siomay lewat...saya langsung lihat jam. "Ok, tunggu 10 menit dulu...kalau masih ada artinya memang untungnya si abang siomay karena saya bakal beli, sembari memperhatikan si abangnya yang mana nih" begini cara saya memulai untuk bisa mengontrol diri dan mengurangi jajan. Setelah 10 menit berlalu maka saya langsung lari keluar rumah dan mencari si abang siomay itu. Kemungkinan besarnya sih itu abang siomay sudah tidak ada lagi. Walapun di saat saya keluar, ada tukang siomay lainnya...saya tetap tidak akan beli...karena sudah janji sama diri sendiri untuk beli dari si abang yang saya lihat pertama tadi.

Untungnya di sini tidak ada yang namanya abang2 jualan lewat depan rumah, namun bukan berarti tidak ada tantangan soal makanan ini kan. Saat lagi mau nyemil chips (cemilan dari kentang atau jagung semacam chicky) yang ada di pantry (lemari tempat simpan makanan) tentu saja tantangan tersendiri. Tapi saya kan harus tahu apa yang sudah saya makan hari ini...kalau menurut saya sudah terlalu banyak junk food tentu saja saya harus bisa mengatakan tidak untuk chips ini. Jadinya saya harus menunggu besok dan mengatur makanan yang akan saya makan besok sehingga saya bisa menikmati chips yang begitu menggoda ini.

Percaya tidak kalau anak2pun sudah bisa kecanduan atau ada ketergantungan?? Kecanduan ini kan bukan soal rokok, narkoba atau alkohol saja lho. anak2 biasanya kecanduan sama gula. Yup, cici dan boy selalu minta makanan yang banyak terbuat dari gula setiap harinya. Dari yang namanya permen, marshmallow, jus, dsb. Rasanya ini juga salah satu bentuk ketergantungan dalam taraf yang ringan menurut saya. Makanya saya dan mami selalu bertanya kepada mereka sweets apa saja yang sudah mereka consume hari ini setiap kali mereka meminta kesukaan mereka ini. Tidak ada kata mereka tidak tahu apa yang mereka sudah makan untuk hari ini, karena mereka harus tahu apa saja yang sudah mereka makan sampai saat ini di hari ini.

Dalam hal bermain games, juga mereka harus tahu sudah berapa lama mereka bermain untuk hari ini. Tapi untungnya dalam hal bermain ini, kita bisa lebih mudah mengontrolnya karena mereka sudah mempunyai program sendiri yang akan mereka lakukan setiap harinya yang sudah di diskusikan bersama saya. Dan biasanya mereka hanya bisa bermain 30 menit saja setiap harinya.  Kenapa saya membahas soal bermain ini dalam soal kecanduan pula?? Karena bermain gadget adalah salah satu kecanduan buat generasi saat ini, walaupun mereka masih belia seperti boy yang baru berusia 7 tahun ini.

Yup...kalau kita pikir2 sebenarnya banyak sekali kecanduan2 atau ketergantungan2 kita terhadap sesuatu.  Orang boleh mengatakan kecanduan narkoba lebih berat dari kecanduan makanan, tapi coba tanya sama mereka kecanduan makanan apa benar pendapat seperti ini?? Saya rasa tidak juga. Orang yang tidak mengalami mungkin akan tertawa kalau ada yang mengatakan si A kecanduan nonton porno atau tidak bisa lepas dari handphonenya untuk sms atau chatting....tapi nyatanya banyak yang tidak menyadari kalau hal ini juga merupakan salah satu kecanduan yang harus di obati, sebelum dirinya atau orang lain mengalami akibat dari kecanduannya ini.

Saya bukan psikologi atau juga psikiater, tapi menurut opini saya dan berdasarkan pengalaman pribadi...yang bisa mengobati kecanduan2 ini adalah diri sendiri. Kita lah yang harus bisa mengubah  mind set tentang bagaimana kita mau menyembuhkan diri kita dari ketergantungan2 kita ini. Cari cara bagaimana kita mau berubah, seperti saya menemukan cara saya untuk menyetop hobi jajan saya dulu atau hobi ngemil saya saat ini. Dari sini pula saya mempunyai ide untuk mengontrol dan membimbing cici dan boy untuk memperhatikan makanan2 yang mereka makan setiap harinya dan selalu bertanya alasan atau meminta penjelasan mereka meminta sweets.

Setelah kita mau berubah dan tetap tidak bisa mengubah ketergantugnan kita, mintalah bantuan dari orang terdekat dulu dan kalau memang di butuhkan minta pada ahlinya. Rasanya kalau dari diri sendiri sudah mengatakan dan bertekad untuk berubah, maka pelaksanaannya akan lebih mudah. Namun bila kita menyadari ada saudara kita yang mempunyai masalah ketergantungan, kita bisa yang memulai untuk menyadarkan dia akan ketergantungannya ini. Hal ini tentu lebih sulit dibanding dengan adanya kesadaran dan keinginan berubah dari si penderita.

Dengan mempunyai kemampuan mengontrol diri dan mempunyai pola pikir yang positif rasanya akan lebih mudah mengatasi segala macam kecanduan atau ketergantungan dalam hidup. Namun jujur saja sampai saat ini saya masih ada satu kecanduan dan juga ketergantungan yang rasanya tidak akan bisa hilang dari saya, yaitu kecanduan ngisengin si mami, cici dan boy dan ketergantugnan akan cinta si mami dalam membuat hidup saya bisa lebih hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun