Hari Selasa yang baru lalu kita ada sempat menonton acara tivi, namanya Fair Go. Di kesempatan ini acara ini membahas tentang seberapa banyak informasi yang telah kita share tentang jati diri kita di dunia maya.
Ada 3 orang yang secara random/acak di kerjain oleh produser acara ini. Mereka di ajak seperti kedalam acara paranormal. Padahal paranormalnya ini hanya aktor yang di bantu oleh seseorang dibelakang komputer untuk mencari data sebanyak2nya dari internet atau dunia maya.
Si aktor paranormal bisa mendapatkan nama tengah salah satu korbannya. Padahal nama tengah buat orang di sini sebenarnya jarang sekali ada yang bisa tahu. Belum lagi dia juga bisa mengetahui jenis pekerjaannya pula. Korban lainnya bahkan bisa ketahuan darimana dia berasal, binatang kesayangannya, bahkan sampai ada yang sampai bisa ketahuan di mana dia tinggal, dari nomor rumah, alamat dan nomor teleponnya segala. Lebih parahnya lagi, informasi ini didapat karena si korban memasukan surat dari GP atau dokternya...yang sebenarnya ini sangat confidential/pribadi.
Sebenarnya takut tidak sih kalau orang lain dan orang asing sampai mengetahui jati diri kita sampai sedetil itu?? Teman kita sendiripun mungkin tidak sampai tahu sedetil jadwal dari kegiatan2 kita, tapi malah orang asing bisa tahu soal itu. Yup, tentu saja dari sosmedlah orang asing bisa mengetahui jati diri kita itu.
Acara yang saya tonton bersama mami, cici dan boy ini yang menurut saya sangat bermanfaat untuk mencegah terjadi hal2 yang tidak di inginkan. Karena tentu saja para scammer akan senang mendapat data kita yang bisa mereka gunakan untuk melakukan suatu tindakan kriminal.
Beberapa saran yang diberikan melalui acara ini yang bisa saya ambil manfaatnya:
1. Rajin mengecek setting dari sosmed yang kita gunakan. Misalnya di Facebook, sebaiknya di setting dan rajin di cek kalau yang bisa melihat status dan data kita adalah yang sudah menjadi friendlist kita. Kenapa kita harus rajin mengeceknya?? Karena ada kemungkinan terjadinya glitch atau kesalahan teknis dari pihak Facebook atau sosmednya. Jadi biar sebagaimana canggihnya suatu sistem, masih ada kemungkinan terjadi suatu hal yang tidak kita inginkan.
2. Kitalah yang mengontrol apa yang ingin kita bagikan kepada teman atau publik dari sosmed kita. Jadi sebelum kita menekan tombol publish, sebaiknya dipikirkan kembali konten yang akan kita bagikan ini.
3. Coba ketik nama kita di mesin pencari data di internet, berapa banyak data yang sudah kita bagikan buat publik/orang lain sehingga mereka bisa mengenal diri kita yang sebenarnya orang asing buat mereka?? Dari sini kita bisa menilai kembali, apa yang kita bagi selama ini bisa membahayakan diri/keluarga kita atau tidak. Saat saya dan keluarga melakukan percobaan ini, untungnya tidak banyak data yang orang lain bisa dapatkan mengenai jati diri kami.
4. Kalau memang ingin eksis tapi juga ada privasi, lebih baik membuat 2 akun yang berbeda. Satu akun untuk yang benar2 mengenal siapa kita dan yang satunya yang benar2 untuk bersenang2 di dumay.
So lebih baik sekarang kita cek dan re-evaluasi lagi ke eksisan diri kita di dumay, apa membahayakan atau tidak...semuanya kembali kepada penilaian kita masing2.
38