[caption id="attachment_325438" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]
Ngomongin soal makanan biasanya memang menyenangkan dan tidak kalah seringnya bikin ileran pula. Si mami seringkali ngomongin soal masakan2 yang dia buat dan pelajari setiap kali di tempat kerjanya. Yu...maklum saja namanya juga chef, jadi sering ngomongin soal makanan deh jadinya sedang saya yang jadi pendengar cuma bisa nahan laper saja tiap kali denger cerita dia ini. (Hhhmmm apalagi mangap yah yang cuma mengharapkan gratisannya dalam bentuk apapun juga wkwkwkkw).
Ditempat kerja, ngomongin dan merhatiin makanan2 yang dibawa oleh teman2 kerja juga merupakan keunikan dan keasyikan tersendiri. Karena kebanyakan dari mereka hanya membawa sandwich atau jajan di luar makanya mereka selalu tertarik untuk mengetahui makanan apa yang telah di siapkan si mami buat saya setiap harinya.
Karena sering memperhatikan jenis2 makanan yang sering di bawa atau di beli oleh teman2 kerja ini, saya sering berdiskusi dengan mereka dan juga dengan mami dan mempelajari sisi positifnya. Seperti kenapa orang India kebanyakan gemuk dan juga berbadan bau rempah2 khas mereka, atau juga bule2 yang pada bau keju dan juga orang2 dari Kepulauan Pasifik dan juga Maori gede atau orang Asia lebih kurus dibanding dari ras lainnya.
Beberapa pola makan mereka yang kurang baik inilah yang kita pelajari dan jauhi. Seperti orang India yang selalu atau kebanyakan selalu masak dengan bahan rempah2 mereka macam garam masala, chickpeas, etc yang baunya menyengat dan ditambah lagi dengan santan kelapa untuk segala macam jenis kari mereka inilah yang menyebabkan kebanyakan dari mereka mempunyai bau badan khas India sekali dan juga ukuran badan mereka yang besar kesamping. Orang2 bule yang makanan utamanya mengandung dairy products membuat mereka besar dan kuat2, namun tentu saja baunya yang kurang sedap buat yang tidak terbiasa. Orang2 kepulauan Pasifik dan juga Maori mempunyai jenis makanan yang sama sehingga jenis badan dan kesehatan merekapun tidak jauh berbeda. Makanan mereka banyak yang mengandung karbohidrat. Yang penting buat mereka adalah yang mengenyangkan, sedangkan gizi menjadi nomor duanya. Hal ini juga di pengaruhi karena status ekonomi mereka. umumnya mereka mempunyai banyak anak sehingga mereka tidak mampu memberi asupan gizi yang mencukupi, jadi asal kenyang dan banyak itulah yang terpenting. Tidak salah kalau junk food adalah makanan favorit mereka, khususnya ayam goreng dari merek tertentu. Sedangkan soal makanan, rasanya makanan orang Asia adalah yang tersehat dan paling bergizi. Maka tidak salah kalau sekarang banyak sekali orang2 di sini yang senang sekali mempelajari pola makan dan jenis2 makanan dari Asia, khususnya dari Jepang. Yang kurang dari kandungan gizi orang Asia yang menurut pengamatan saya dan mami adalah dalam hal kalsium. Karena bukan menjadi hal umum tampaknya buat orang2 dewasa di Asia masih tetap mengkonsumsi susu ketika sudah remaja dan dewasa.
Kadang suka ketawa berdua ketika saya dan mami sedang bercerita masalah gizi dan makanan ini, karena kita berpikiran kalau orang miskin di Indo itu biasanya kurus2 sedangkan orang miskin di sini malah banyak yang lebih gemuk daripada orang kayanya. Karena kebanyakan orang2 kayanya rajin memilih makanan2 yang sehat dan bergizi yang secara otomatis menjadi lebih mahal karena dengan porsi yang sedikit dan pengolahan yang membutuhkan perhitungan kandungan gizi dibanding dengan yang di konsumsi oleh mereka2 yang miskin yang berprinsip asal banyak dan kenyang.
Hhhmmm kayaknya sudah terkena syndrome setengah tua nih...jadi kudu lebih hati2 sama makanan. Wahhh pasukan sakit ati bakal ada bahan untuk nyela deh......wkwkwkkwkw
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H