Mohon tunggu...
M dan S Aja
M dan S Aja Mohon Tunggu... Administrasi - Daddy, Mami beserta cici dan boy tinggal di NZ

Cuma Marcel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Look Up and Speak Up

2 Juni 2014   13:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat masuk ke restoran, langsung sibuk dan pengumuman lagi ada dan mau makan di restoran itu. Ketika makanan sudah datang, jeprat jepret makanannya dan upload ke friends.

Ketika lagi jalan2, dibanding menikmati pemandangan...lebih memilih untuk menarikan jari jemarinya di keyboard smartphone atau BB'nya. Waktunya istirahat dan makan siang, bukannya menikmati makanan yang sudah di sediakan oleh istrinya...malah sibuk mengecek status teman di sosmed atau hanya berhaha hihi dengan mereka di dumay.

Yup...percaya atau tidak percaya...secara sadar atau tidak sadar...inilah yang sedang melanda dalam kehidupan jaman modern sekarang ini. Semuanya mempunyai satu kemiripan, menundukan kepala mereka. Maka tidak salah..menurut apa yang saya baca...banyak masalah kesehatan yang di akibatkan oleh kemajuan2 teknologi ini. Dari meningkatnya keluhan sakit leher, pendengaran yang semakin memburuk karena kebanyakan menggunakan headphone, bunuh diri karena di bully baik di dunia nyata maupun di dumay sampai pada korban meninggal karena sibuk ber'sms ria saat mengendarai kendaraan.

Look Up and Speak Up. Sebenarnya ini solusi termudahnya. Kalau saya lebih memilih langsung menelepon dibanding berkirim sms. Karena akan lebih jelas pesan yang ingin saya dengar atau sampaikan. Kalau bisa berhadapan langsung akan lebih baik lagi, karena kita bisa melihat respon atau reaksi dari yang kita ajak bicara. Kalaupun harus melalui telepon...harus bisa mengatur waktunya agar tidak membahayakan diri kita atau orang lain saat kita berbicara di handphone saat berkendaraan.

Look Up and Speak Up. Cara saya dan mami dalam mendapatkan informasi mengenai kehidupan sehari2 cici dan boy. Dari sini kami bisa mempelajari dan lebih mengerti perkembangan pola pikir dan pola hati mereka sehingga akan lebih mudah buat kami membimbing, mendidik atau membantu saat dibutuhkan oleh mereka.

Ketika ada staff yang tidak bisa masuk karena sakit...saya menuntut mereka untuk menelpon, tidak hanya mengirim sms saja ke saya. Karena saat saya tidak masuk pun saya menelpon atasan saya. Kenapa?? Karena menunjukan ke profesionalisan dan tanggung jawab saya sebagai staff, dan hal inilah yang saya tuntut pula kepada staff saya. Apa cuma itu?? Tentu tidak. Sebagai bentuk perhatian..saya akan bertanya apa yang bisa saya bantu bilamana mereka membutuhkannya. Karena sebagai manusia, saya pun membutuhkan bantuan orang lain atau di saat2 tertentu, so saya perlu bisa untuk meminta namun bukan memanfaatkan.

Kemajuan teknologi haruslah di ikuti namun juga harus di cermati penggunaanya buat diri kita dan sesama. Jangan sampai kita lebih bisa berkomunikasi dengan teman di dumay dibanding dengan orang2 nyata di sekitar kita atau bahkan keluarga kita sendiri kan??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun