Ketika memangku bayi itu hatiku langsung terasa pilu. Aku yang tidak diharapkan menjadi berandalan oleh orang tuaku, tapi sampai saat ini aku masih sulit melarikan diri dari dunia itu. Aku yang tidak diharapkan hancur hidupnya karena seorang wanita, tapi aku pernah melaluinya dan sampai sekarang masih butuh banyak perbaikan. Aku yang didoakan menjadi orang berprestasi, tapi aku malah banyak mengukir nilai terbaik di dunia yang kelam. Tapi ketika memangku dan memeluk anak anak yang kami bantu, spontan aku berteriak dalam hati : TUHAN!! HARI INI SAJA!! HARI INI SAJA JADIKANLAH SAYA DOKTER YANG SERBA BISA UNTUK MENOLONG MEREKA LALU SILAHKAN AMBIL NYAWAKU BESOK!! Kembali aku merenung. Seketika aku tersadar bahwa aku yang tidak diharapkan menjadi berandalan oleh orang tuaku, sayangnya sampai saat ini aku masih sulit melarikan diri dari dunia itu. Aku yang tidak diharapkan hancur hidupnya karena seorang wanita, sayangnya aku pernah melaluinya dan sampai sekarang masih butuh banyak perbaikan. Aku yang didoakan menjadi orang berprestasi, sayangnya aku malah banyak mengukir nilai terbaik di dunia yang kelam. Aku lupa kapan.. Tapi saat itu.. Aku yang tidak pernah mengimpikan untuk memimpin dan dipercaya banyak orang juga mengajak dan mengarahkan mereka tentang pentingnya BERBAGI, tapi nyatanya aku makin terlibat dengan hal itu. Tuhan menjawab salah satu doaku yang aku anggap mulia dalam kenyataan lain namun aku SANGAT YAKIN dengan tujuan yang SANGAT SAMA. Kawan, aku saja yang yakin bahwa aku lebih hina dari kawan-kawan pembaca notes ini, aku masih diberi kesempatan. Lalu apakah kawan semua menunggu untuk menapaki dunia gelap terlebih dulu seperti yang aku lewati baru merangkak dan mengemis meminta cahaya hidup agar bisa berbagi? JANGAN. Bagi pembaca yang mempunyai account Facebook, saya mohon, bergabunglah ke komunitas sosial remaja bentukan saya : Bukan Reality Show. Link : http://www.facebook.com/group.php?gid=150130015004938&ref=ts Jangan lupa ajak semua temen Facebook kamu untuk gabung ya. :) Makasih :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H