Mohon tunggu...
Marchindy PaulAdrian
Marchindy PaulAdrian Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum di Rote Ndao

Hobi saya bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks: Melindungi Perempuan Dari Ancaman Serius

4 Januari 2024   11:16 Diperbarui: 17 Januari 2024   11:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kanker serviks juga lebih dikenal secara awam sebagai kanker leher rahim, leher rahim sendiri merupakan bagian rahim terendah yang langsung berhubungan dengan vagina yang hanya dapat dilihat dengan alat (spekulum). Kanker serviks merupakan tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ lain dan dapat menyebabkan kematian, kondisi ini juga yang paling banyak menelan korban wanita diseluruh penjuru dunia. Secara global, kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada wanita, dengan 604.000 kasus baru pada tahun 2020. Sekitar 90% dari 342.000 kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, sedangkan di Indonesia sendiri kanker serviks menempati urutan kedua terbanyak dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia kedokteran saat ini, banyak hal yang bisa diupyakan untuk mendeteksi dan mencegah secara dini perkembangan kanker serviks. Sayangnya, deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan pap smear secara rutin masih belum menjadi perhatian umum. Apalagi penyakit ini jarang menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut.

Faktor Risiko Kanker Serviks

Ada sejumlah faktor yang membuat wanita rentan terkena kanker serviks. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Faktor Ketrurunan
  • Usia, terutama Wanita yang berusia 40 tahun ke atas
  • Merokok
  • Kurangnya konsumsi buah dan sayur
  • Berat badan berlebih (obesitas).
  • Penggunaan kontrsepsi minum (pil KB) jangka panjang
  • Frekuensi hamil dan melahirkan
  • Hamil atau melahirkan di usia sangat muda
  • Kondisi medis tertentu, seperti infeksi klamidia
  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Penyebab Kanker Serviks

Human Pappiloma Virus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks. Infeksi virus ini sangat rentan menyasar individu yang melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan.

Perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau berbagi mainan seks (sex toy) yang tidak dicuci terlebih dahulu juga bisa meningkatkan risikonya.

Selain itu, wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV juga lebih berisiko terinfeksi HPV yang bisa jadi penyebab kanker ini.

Gejala Kanker Serviks

Gejala baru akan muncul saat tumor sudah tumbuh. Tumor ini kemudian dapat mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Berikut ini gejala kanker serviks yang perlu kamu waspadai:

  • Perdarahan di antara periode menstruasi, setelah hubugan seksual, atau setelah menopause dapa menjadi gejala awal kanker serviks
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur atau perdarahan yang lebih berat atau lebih lama juga termasuk tanda-tandanya.
  • Keputihan yang berubah warna, bau, atau konsistensi, terutama jika kluar Bersama darah.
  • Nyeri di daerah panggul atau punggung baagian bawah dapat terjadi ketika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ sekitarnya.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual (dispaerunia) bisa menjadi tanda kanker, terutama jika telah mencapai tahap lebih lanjut.
  • Pada Tahap lanjut, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dapat terjadi

Diganosa Kanker Serviks

Diagnosis ditegakkan dengan tes pap smear. Dokter dapat melakukan tes lainnya untuk melihat sel kanker atau prakanker pada serviks jika tes pap smear menunjukkan malfungsi perubahan sel, seperti kolposkopi dan biopsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun