Mohon tunggu...
Marchella SoepraptoMulyadi
Marchella SoepraptoMulyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang senang membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelaparan Somalia: Upaya Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Mengatasinya

28 Februari 2023   22:21 Diperbarui: 28 Februari 2023   22:35 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Somalia, negara paling timur Afrika, di Tanduk Afrika. Ini meluas dari selatan khatulistiwa ke utara ke Teluk Aden dan menempati posisi geopolitik yang penting antara Afrika sub-Sahara dan negara-negara Arab dan Asia barat daya. Ibukota, Mogadishu, terletak tepat di utara khatulistiwa di Samudra Hindia. Somalia adalah negara yang ekstrem geografis. Iklimnya terutama kering dan panas, dengan lanskap Savanna dan Semidesert Thornbush, dan penduduk Somalia telah mengembangkan strategi kelangsungan hidup ekonomi yang sama -sama menuntut. 

Terlepas dari zona pantai pegunungan di utara dan beberapa lembah sungai yang diucapkan, sebagian besar negara ini sangat datar, dengan beberapa hambatan alami untuk membatasi mobilitas para pengembara dan ternak mereka. Orang-orang Somalia adalah Muslim berbasis klan, dan sekitar tiga perlima mengikuti cara hidup yang bergerak, mengejar pastoralisme nomaden atau agropastoralisme.

Somalia telah berada dalam keadaan krisis selama beberapa dekade, dengan konflik yang berkelanjutan, kekerasan, dan ketidakstabilan yang menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi rakyatnya. Dalam konteks seperti itu, konsep keamanan manusia menjadi semakin relevan. Keamanan manusia mengacu pada perlindungan dan promosi keselamatan, hak, dan martabat masyarakat, serta akses mereka ke kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Artikel ini akan mengeksplorasi tantangan dan peluang yang terkait dengan keamanan manusia di Somalia.

Salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi Somalia adalah konflik dan kekerasan. Negara ini telah berada dalam keadaan perang saudara sejak 1991, dengan berbagai kelompok berlomba -lomba untuk kekuasaan dan kontrol. Ini telah menyebabkan perpindahan jutaan orang, pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, dan gangguan dalam layanan sosial. Konflik yang sedang berlangsung juga menciptakan tantangan untuk memberikan bantuan dan dukungan kemanusiaan, karena akses ke populasi yang terkena dampak dapat dibatasi.

Tantangan penting lainnya untuk keamanan manusia di Somalia adalah kemiskinan dan kurangnya akses ke kebutuhan dasar. Negara ini telah mengalami banyak kekeringan dan kelaparan, yang telah menyebabkan kerawanan pangan yang meluas dan kekurangan gizi. Akses terbatas ke air bersih, perawatan kesehatan, dan pendidikan juga berkontribusi pada tantangan pembangunan negara secara keseluruhan. 

Selain tantangan ini, ada juga peluang untuk meningkatkan keamanan manusia di Somalia. Misalnya, ada minat yang tumbuh dalam pembangunan perdamaian dan inisiatif resolusi konflik, baik di tingkat lokal maupun internasional. Upaya -upaya ini bertujuan untuk mempromosikan dialog, rekonsiliasi, dan kerja sama di antara kelompok yang berbeda, dengan tujuan mengurangi kekerasan dan mempromosikan stabilitas.

Peluang lain untuk meningkatkan keamanan manusia di Somalia adalah melalui penyediaan bantuan dan dukungan kemanusiaan. Ada banyak organisasi yang bekerja di negara ini untuk menyediakan makanan, air, perawatan kesehatan, dan layanan penting lainnya bagi mereka yang membutuhkan.

Upaya ini membantu memenuhi kebutuhan mendesak sambil juga meletakkan dasar untuk pengembangan dan stabilitas jangka panjang. Dalam beberapa tahun terakhir, ada juga fokus yang berkembang pada mempromosikan hak -hak perempuan dan kesetaraan gender di Somalia. Perempuan dan anak perempuan sering kali secara tidak proporsional dipengaruhi oleh konflik dan kemiskinan, dan upaya untuk mempromosikan pemberdayaan dan inklusi mereka dapat membantu meningkatkan keamanan manusia secara keseluruhan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menanggapi krisis dengan cepat, meluncurkan operasi kemanusiaan besar-besaran untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Tanggapan tersebut melibatkan upaya terkoordinasi antara berbagai badan PBB, termasuk Program Pangan Dunia, Dana Anak-anak PBB, dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. 

Salah satu tindakan pertama yang diambil oleh PBB adalah mengumumkan kelaparan di dua wilayah selatan Somalia, yang memungkinkan tanggapan yang lebih terarah. PBB juga meluncurkan permohonan dana global untuk mendukung respons, yang mengumpulkan lebih dari $1 miliar dari para donor di seluruh dunia.

Tantangan utama yang dihadapi oleh tanggapan PBB adalah situasi keamanan di Somalia. Negara itu berada di tengah perang saudara, dan banyak daerah dikuasai oleh kelompok bersenjata yang memusuhi lembaga bantuan internasional. PBB harus bekerja sama dengan mitra lokal untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang membutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun