Tahukah kamu apa itu anemia? Disini kita akan membahas lebih dalam mengenai anemia beserta tanda dan cara pencegahannya, langsung saja simak penjelasannya.
Anemia salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sering terjadi pada anak-anak, remaja putri, dan ibu hamil. Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dibawah normal. Hemoglobin diperlukan sebagai pembawa oksigen dan ketika kita memiliki sel darah merah yang sangat sedikit atau abnormal, kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang.Â
Seseorang dikatakan menderita anemia apabila memiliki nilai kadar hemoglobin dibawah nilai normal yang direkomendasikan yaitu :
- 11-16 g/dL pada anak-anak
- 13,5-18 g/dL pada pria
- 12-15 g/dL pada wanita
- 11 g/dL pada ibu hamil
Anemia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : usia, kehilangan darah (seperti menstruasi), genetik, kebiasaan gaya hidup, dan penyakit kronis. Namun penyebab anemia yang paling umum yaitu kekurangan zat besi. Akan tetapi kekurangan folat, vitamin B12 dan A juga merupakan penyebab penting anemia.
Seseorang penderita anemia umumnya memiliki tanda gejala diantaranya :
- Lemah, letih, dan lesu
- kulit pucat atau kekuningan
- Panas dingin
- Sesak napas
- Sakit kepala dan pusing
Dari tanda gejala yang telah dijelaskan sebelumnya, anemia dapat dicegah dengan mengubah pola makan kita yang lebih kaya nutrisi seperti :
- Konsumsi makanan yang kaya zat besi dan asam folat (seperti daging merah tanpa lemak, sereal, kacang-kacangan, sayuran hijau tua, roti, dan buah-buahan).
- Konsumsi makanan yang kaya vitamin B12 (seperti susu dan turunannya dan makanan berbahan dasar kacang kedelai seperti tahu dan tempe).
- Konsumsi makanan yang kaya vitamin C (seperti buah jeruk, jambu biji, stroberi, dan nanas) supaya membantu tubuh menyerap zat besi.
- Makan makanan yang sehat dengan memvariasi makanan.
Selain mengubah pola makan, anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi suplementasi tambah darah secara rutin. Biasanya hemoglobin akan menjadi normal dalam kurun waktu 6-8 minggu, dengan peningkatan jumlah retikulosit hanya dalam 7-10 harian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H