Desa Balonggabus, Sidoarjo, kini menjadi pionir dalam budidaya lele dengan mengadopsi teknologi Internet of Things (IoT). Teknologi ini memungkinkan pemantauan kualitas air kolam secara real-time, yang mencakup suhu, pH, dan kadar oksigen. Sensor-sensor terhubung ke internet, mengirimkan data langsung ke perangkat petani, memudahkan mereka untuk segera mengambil tindakan korektif jika terjadi perubahan kondisi air. Teknologi ini dikembangkan Oleh KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Bersama March Andiyani ThyasÂ
Adanya Manfaat Utama Peningkatan Produktivitas:Kualitas air yang optimal mendukung pertumbuhan ikan lele yang sehat, mengurangi risiko kematian ikan. Efisiensi dan Penghematan:Mengurangi waktu dan tenaga untuk pemantauan manual, serta mengoptimalkan penggunaan bahan kimia dan sumber daya. Keputusan Berdasarkan Data:Data real-time membantu petani mengambil keputusan yang lebih tepat dan cepat.
DiDukungan juga dengan Pelatiha pada Peternak ikan lele di Balonggabus mendapat pelatihan dan dukungan teknis dari pemerintah daerah dan lembaga swasta, memastikan mereka dapat memanfaatkan teknologi IoT dengan efektif.
Menuju Budidaya Berkelanjutan,Dengan teknologi IoT, Desa Balonggabus bergerak menuju budidaya ikan lele yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Kepala Desa Suyatno berharap inovasi ini dapat diadopsi lebih luas, meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi desa. Teknologi IoT di Desa Balonggabus membuktikan bahwa inovasi dapat membawa perubahan signifikan dalam sektor perikanan, menjadikan budidaya lele lebih produktif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H