Kentang adalah salah satu jenis umbi-umbian yang kaya akan manfaat gizi. Tidak hanya menjadi bahan makanan yang mudah diolah, kentang juga memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Zat gizi yang terkandung dalam kentang meliputi karbohidrat, mineral (seperti zat besi, fosfor, magnesium, natrium, kalsium, dan kalium), protein, serta vitamin, terutama vitamin C dan B1. Dengan kandungan lemak yang relatif rendah, yaitu hanya sekitar 1,0–1,5%, kentang menjadi pilihan tepat untuk menu sehat sehari-hari.
Komposisi kimia kentang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti varietas, tipe tanah, metode budidaya, cara panen, tingkat kematangan, serta kondisi penyimpanannya. Faktor-faktor ini juga menentukan kualitas kentang sebagai bahan makanan, termasuk tekstur, rasa, dan nilai gizinya.
Rasio protein terhadap karbohidrat pada kentang lebih tinggi dibandingkan biji serealia dan umbi lainnya. Selain itu, kentang memiliki kadar asam amino yang seimbang, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Nutrisi penting dalam kentang meliputi:
- Karbohidrat: Sebagai sumber utama energi yang membantu tubuh menjalankan aktivitas sehari-hari.
- Protein: Berperan penting dalam membangun jaringan tubuh seperti otot dan daging.
- Vitamin B6 dan C: Membantu meningkatkan imunitas dan mendukung fungsi metabolisme tubuh.
- Mineral (kalsium dan fosfor): Membantu dalam pembentukan tulang dan gigi.
- Zat besi (Fe): Berperan dalam pembentukan sel darah merah untuk mencegah anemia.
Karena tingginya kadar karbohidrat, kentang sering dijadikan alternatif pengganti bahan pangan pokok seperti beras, gandum, dan jagung.
Kualitas kentang sangat dipengaruhi oleh karakteristik umbinya. Mutu kentang dapat ditentukan berdasarkan:
- Tekstur: Kentang dengan total zat padat tinggi dan berat jenis lebih dari 1,0 dianggap memiliki kualitas yang baik.
- Kandungan Pati: Umbi dengan kadar pati tinggi memiliki tekstur yang baik dan lebih renyah saat diolah.
- Kandungan Gula dan Protein: Berhubungan langsung dengan rasa, aroma, dan kelezatan hasil olahan kentang.
Menurut Hartuti dan Sinaga (2009), warna kulit kentang dapat bervariasi dari kuning keputihan hingga cokelat gelap, sementara warna dagingnya dari putih hingga kuning. Bentuk kentang juga bisa bulat atau lonjong, dengan permukaan yang rata atau memiliki mata tunas.
Untuk menjaga kualitas dan daya tahan kentang, berikut adalah beberapa tips penyimpanan:
- Kentang mentah: Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung untuk mencegah pertumbuhan tunas.
- Kentang kupas: Sebelum disimpan, lakukan perlakuan blanching, yaitu mencelupkan kentang ke dalam air mendidih selama beberapa menit, lalu simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu ruang (27°C). Dengan cara ini, kentang dapat bertahan hingga 7 hari.
- Kentang beku: Kentang kupas yang sudah di-blanch dapat disimpan dalam freezer dengan suhu -4°C, sehingga daya simpannya mencapai 2–6 bulan.
Kentang adalah bahan pangan yang serbaguna, kaya nutrisi, dan mudah diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Dengan teknik penyimpanan yang tepat, kentang dapat tetap segar dan bergizi untuk waktu yang lama. Pastikan memilih kentang berkualitas tinggi dan menyimpannya sesuai kebutuhan untuk mendapatkan manfaat maksimal dari bahan makanan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H