Dalam lingkungan se profesi Mas Joko (red. bukan nama sebenarnya) yang seorang pelaut. Mengetahui slip gaji semua orang di tempat kerja adalah sesuatu yang biasa saja. Dari atasan yang tertinggi sampai jabatan terendah semua tahu.
Penjelasan diatas adalah narasi dari sedikit cerita yang muncul dari produk budaya manusia.
Suatu ketika ketika Joko dan rekan kerjanya (jabatan dibawah Joko) sedang berbincang-bincang:
Rahman : "Pak kenapa saya kok nggak bisa nabung-nabung yah? Bekerja dari dulu kok nggak dapat hasil apa-apa?"
Joko: "Kalau urusan yang satu itu panjang Pak permasalahannya. Bisa jadi karena pengeluaran kita yang memang berlebihan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu."
Rahman: "Maksudnya Pak?"
Joko: "Contoh kecil, sekarang Bapak memakai sepatu yang sangat bagus dengan merk yang lumayan terkenal. Saya taksir harganya sekitar 1,5 jutaan, benar nggak Pak?"
Rahman: "Benar, masalahnya dimana dengan sepatu saya itu?"
Joko: "Sepatu Bapak tidak salah, yang salah adalah waktu dan tempat memakainya. Bapak kan disini untuk kerja dan pada saat Bapak kerja itu yang melihat hanya saya. Buat apa Bapak memakai sepatu bagus-bagus? Saya saja yang atasan Bapak memakai sepatu yang hanya seharga Rp. 35 ribu saja. Nahhh...kalau selisih Rp 1.465.000,- itu bapak tabung, kan bisa bapak dapatkan tabungan yang lumayan."
Rahman: "Iya juga sih Pak. Habis saya bingung mau diapakan uang laki-laki saya!"
Joko: "Apa itu uang laki-laki?"