Terkadang dalam menulis sebuah film atau seri yang memiliki cerita yang seru dan memuaskan, penulis mengabaikan pondasi yang diperlukan. Penulis terlalu fokus dengan adegan-adegan yang memiliki special effects yang berlebihan, atau terlalu cepat dalam mengolah ceritanya. Salah satu seri yang menjadi favorit banyak orang adalah seri Netflix yang bernama "Arcane".Â
Seri ini baru saja mengeluarkan lanjutannya yang berupa season 2, namun kali ini saya akan menjelaskan tentang indahnya penulisan karakter dan pondasi yang membantu perkembangan karakter-karakternya.Â
Season 1 memiliki 9 episode, dan tiap dari episode tersebut mengembangkan ceritanya lebih dalam. Cerita utama season 1 adalah tentang kakak adik yang awalnya sangat dekat, tetapi lama-kelamaan menjauh, dan akhirnya saling membenci. Walaupun cerita utamanya mungkin terdengar membosankan, tetapi cara cerita itu yang membuat seri ini digemari oleh banyak orang.
 Mengapa pondasi sebuah cerita sangat diperlukan, dapat dilihat dari 3 episode pertama dari "Arcane". Sering terdengar kritik dari orang bahwa 2 episode pertama susah untuk ditonton, karena tidak ada yang terjadi dalam 2 episode tersebut. 2 episode itu hanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari kakak adik tersebut, yang bernama Vi sebagai kakaknya, dan Powder sebagai adiknya. Walaupun terlihat bosan dan susah dilalui, 2 episode ini sangat penting untuk perkembangan kedua karakter tersebut, karena perubahan karakter yang akan mereka alami di episode selanjutnya.Â
Episode 3 adalah dimana kita dapat melihat konflik dari Vi dan Powder. Singkat ceritanya adalah Powder melakukan sebuah kesalahan yang fatal, dan akhirnya membunuh seseorang yang seperti ayah bagi mereka dan juga teman-teman mereka. Walaupun Vi sangat menyayangi Powder, kesalahan ini membangkitkan amarah luar biasa darinya, dan membuat Vi memukul adiknya sendiri di muka, dan meninggalkannya.Â
Hal ini mengakibatkan penyesalan dari Vi, tetapi walaupun ia mau kembali kepada adiknya, Vi ditangkap oleh seorang polisi, dan dipenjarakan. Sementara Powder yang ditinggalkan merasakan kesedihan dan pengkhianatan. Sekelompok orang yang merupakan antagonis dari seri ini melihatnya, dan mengasuhnya setelah ia ditinggalkan oleh Vi.Â
2 episode pertama yang awalnya terlihat bosan ternyata sangat penting untuk episode 3 dan juga episode-episode selanjutnya, karena 2 episode tersebut merupakan pondasi dari ceritanya, yang membuat kita juga merasakan kesedihan setelah melihat konflik Vi dan Powder. Kita melihat keluarga mereka, rumah mereka, dan juga teman-teman mereka, seperti keluarga bahagia, hilang hanya dalam satu episode.Â
Hal ini membuktikan bahwa pondasi sebuah cerita walaupun bosan, tetapi sangat penting. Seri "Arcane" dapat menjadi panduan bagi semua penulis, baik dari segi fiksi, maupun nonfiksi, dan sangat direkomendasikan bagi semua orang untuk menontonnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H