Mohon tunggu...
Marcellius Billy Navyantama
Marcellius Billy Navyantama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

kepribadian ENFJ dengan topik yang diminati adalah pendidikan dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Melindungi Jejak Digital: Mengupas Kebocoran Data Pribadi dan Solusi Pencegahannya

8 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 8 Januari 2025   12:58 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dunia modern saat ini, teknologi merupakan kunci utama dalam segala aktivitas manusia. Teknologi menjadi penting karena mempermudah setiap kegiatan manusia. Saat ini, banyak sekali yang menggunakan teknologi berupa smartphone, laptop, komputer, dan lain-lain sebagai alat untuk membantu segala aktivitas. Selain dipergunakan, sudah sepantasnya pengguna selalu merawat gawai tersebut agar tidak terjadi suatu hal yang dapat merugikan pengguna tersebut. Salah satu masalah utama dalam teknologi masa kini adalah ancaman keamanan siber.

Gen Z merupakan pengguna terbanyak teknologi saat ini. Di Era ini, Gen Z selalu menggunakan teknologi baik untuk komunikasi maupun mempermudah pekerjaan. Namun, banyak dari Gen Z masih tidak mengerti apa itu cyber security atau keamanan siber yang seharusnya digunakan dalam mengantisipasi terjadinya pengambilan data dengan ilegal oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman  Gen Z dalam mengamankan data yang ada di Gawai.

sejumlah kasus kebocoran data, sumber: pemberitaan Kompas dan Kompas.com
sejumlah kasus kebocoran data, sumber: pemberitaan Kompas dan Kompas.com
Ancaman keamanan siber merupakan masalah serius karena ancaman tersebut dapat merugikan pengguna sebab segala informasi pribadi pengguna dapat dipergunakan tidak semestinya oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh ancaman keamanan siber diantaranya:

1. Malware: Program berbahaya seperti virus, worm, ransomware, dan spyware.  
2. Phishing: Upaya penipuan untuk mencuri data sensitif seperti kata sandi dan informasi keuangan.  
3. Serangan DDoS: Serangan yang membanjiri sistem dengan lalu lintas sehingga membuatnya tidak dapat diakses.  
4. Ransomware: Serangan yang mengenkripsi data korban, kemudian meminta tebusan untuk memulihkannya.  
5. Peretasan (Hacking): Akses tidak sah ke sistem untuk mencuri atau mengubah data.  

Isumber: pixabay.com
Isumber: pixabay.com
Ancaman keamanan siber tersebut merupakan ancaman terbesar karena dapat merugikan baik individu, organisasi, maupun pemerintah. Sudah sepantasnya pengguna mengerti komponen utama dalam keamana siber terlebih dahulu sebelum melakukan cara peningkatan keamanan siber. Komponen utama dalam keamanan siber sendiri diantaranya:
1. Keamanan Jaringan: Melindungi jaringan komputer dari ancaman luar dengan firewall, sistem deteksi intrusi, dan VPN.  
2. Keamanan Aplikasi: Menjamin perangkat lunak aman dari kerentanan selama siklus pengembangannya.  
3. Keamanan Data: Mengenkripsi data agar aman selama penyimpanan dan transmisi.  
4. Kesadaran Pengguna: Mendidik pengguna untuk mengenali ancaman siber dan menjaga praktik keamanan yang baik.  
5. Manajemen Risiko: Menilai potensi risiko dan merancang strategi mitigasi.*  

Setelah mengetahui komponen keamanan siber, barulah pengguna dapat melakukan beberapa hal dalam meningkatkan keamanan siber sebagai berikut:
 
1. Menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.  
2. Memperbarui perangkat lunak dan sistem secara rutin.  
3. Menggunakan autentikasi dua faktor (2FA).  
4. Menghindari mengklik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal.  
5. Memasang perangkat lunak keamanan seperti antivirus dan firewall.  
6. Melakukan pencadangan data secara berkala.

Setelah membaca dan memahami langkah-langkah tersebut, tentunya harus dilaksanakan semestinya agar data di gawai aman dari orang yang tidak bertanggung jawab. Langkah-langkah tersebut juga menjadi bekal dan langkah Gen Z dalam mengantisipasi ancaman siber.

sumber: pixabay.com
sumber: pixabay.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun