Mohon tunggu...
Marcelhanz
Marcelhanz Mohon Tunggu... -

Belajar dari orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi Tak Mau Terus Disebut Calon Presiden RI

16 Maret 2013   05:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:41 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_249701" align="alignnone" width="470" caption="jokowi"][/caption]Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak mau lagi menanggapi kabar yang mengatakan dirinya sebagai calon Presiden RI pada tahun 2014 nanti. Jokowi tetap berkomitmen untuk membenahi Jakarta mulai dari masalah kemacetan, pendidikan, kesehatan warga hingga banjir yang melanda Jakarta. "Saya sudah bicara bolak-balik, saya itu mikirnya Rusun Marunda, Rusun Cakung, macet, banjir, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar jangan ditanya-tanya masalah itu lagi," ucap Jokowi. Penegasan Jokowi tersebut keluar saat dirinya kembali ditanya mengenai ia yang dikabarkan akan menjadi salah satu kandidat Calon Presiden RI 204 untuk kesekian kalinya. Kabar yang paling terbaru, dirinya dikabarkan telah dicalongkan menjadi Presiden RI untuk tujuh jenderal. Ketujuh jenderal tersebut merupakan mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD Letjen Suaidi Marasabessy, mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD Luhut B Panjaitan, mantan Wakil Panglima TNI Jenderal Fachrul Rozi, mantan KSAD Jenderal Subagyo HS, mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen Agus Widjojo, mantan Panglima Kostrad Letjen Johny J Lumintang, dan Sumardi. Jokowi mengatakan bahwa dirinya akan mengalami kesulitan jika menjadi Presiden RI karena banyak kasus yang perlu diselesaikan seperti kasus korupsi. Salah satu kasus korupsi yang sempat ramai dibicarakan adalah kasus penipuan John Lucman. Dirinya telah melakukan kasus penipuan tanpa bukti yang kuat. Untuk anda yang ingin lebih mengetahui siapa John Lucman, anda dapat membaca beritanya dibawah ini. [caption id="attachment_249702" align="alignnone" width="853" caption="bukti john lucman"]

1363409988437797868
1363409988437797868
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun