Istilah hoax sering kita dengar beberapa waktu terakhir ini. Hoax sendiri berarti berita/kabar bohong.Â
Berita hoax sering kita baca atau dengar melalui media massa. Tapi bukan berarti tidak mungkin berita hoax bisa kita dapatkan dari orang secara langsung. Hal itu sangat mungkin dan sudah ada sejak lama.
Di suatu moment tertentu biasanya berita hoax ini akan sering bermunculan. Berita hoax ini biasanya memiliki motif tertentu, pada umumnya digunakan untuk menjatuhkan sebuah pihak. Akibat dari ramainya pemberitaan di media mengenai sebuah moment, maka akan muncul berbagai berita. Saat itulah arus informasi begitu deras. Saat itu pula kita harus berhati-hati dalam meyerap informasi.
Saat kita membaca berita, usahakan untuk membaca berita secara menyeluruh. Jangan hanya membaca headline-nya. Tapi, hal itulah yang terjadi di masyarakat kini.
Banyak dari masyarakat yang mudah terpancing amarahnya hanya karena membaca judul berita yang click bait. Baru membaca judulnya, masyarakat sudah marah-marah tanpa tahu isi beritanya. Setelah di baca beritanya, ternyata judul dan isinya tidak ada korelasi.
Walaupun berita tersebut berasal dari media yang cukup terkenal, masih banyak pula yang menggunakan judul click bait untuk menarik pembaca. Alih-alih bukan banyak peminat malah banyak masyarakat yang menghujat. Hal tersebut yang kian marak terjadi di media massa Indonesia.
Saya sering kali mengingatkan orang tua saya, terutama ibu saya, untuk tidak mudah percaya dan lebih teliti lagi dalam menelan informasi yang beredar. Karena ibu saya mudah sekali percaya atas sebuah berita yang biasanya di dapatkan melalui media sosial, sekalipun untuk berita yang menurut saya itu tidak masuk akal. Sampai akhirnya tiap ibu saya menerima berita, beliau pasti selalu mengkonfirmasikan kembali ke anak-anaknya untuk memastikan kebenarannya.
Contohnya seperti beredarnya berita obat untuk meyembuhkan suatu penyakit. Meskipun berita yang beredar belum tentu hoax dan mungkin saja benar. Kita harus lebih teliti, apa benar berita yang diberitakan berasal dari saran dokter yang sudah berpengalaman.
Karena seringkali banyak nama dokter yang disematkan pada berita kesehatan, seolah-olah berita tersebut valid. Setelah di cari nama dokter tersebut di mesin pencarian, nama dokter tersebut tidak ada. Hal itu sangat membahayakan, terutama mengenai dunia kesehatan.
Apalagi para orang tua ini suka sekali mem-broadcast pesan. Apapun berita yang menurutnya menarik, pasti langsung disebarkan di semua grup yang ada. Untuk hal ini saya lebih suka melihat orang tua menyebarkan pesan jokes saja.
Semakin banyak mereka mendapatkan pesan yang sama dari berbagai orang, semakin pula mereka percaya bahwa berita tersebut adalah benar. Padahal itu belum tentu.