Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Adukan Antasari, Suasana Politik Semakin Hangat

15 Februari 2017   08:50 Diperbarui: 15 Februari 2017   09:51 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kelihatannya suasana perpolitikan republik ini semakin panas yang dipicu oleh pernyataan Antasari Azhar,mantan Ketua KPK  yang dengan jelas menyatakan keterlibatan SBY dalam kasus yang melibatkan dirinya .Dalam keterangannya kepada pers pada ,selasa ,14 Pebruari 2017,di Bareskrim Polri Antasari  tanpa tedeng aling aling menyatakan terjadinya kriminalisasi kepada dirinya yang dilakukan oleh Presiden ke-6 tersebut sehingga ia dijatuhi hukuman penjara 18 tahun karena dituduh sebagai otak rencana pembunuhan Nasruddin Zulkarnain.

Pernyataan Antasari ini tergolong berani karena langsung menyebut nama SBY ,presiden republik ini selama 2 priode.Mantan Ketua KPK itu tentu sadar sesadarnya konsekuensi hukum dari pernyataannya itu yang bisa mengarah kepada pencemaran nama baik dan juga fitnah apabila kelak tidak terbukti .

Banyak kalangan menilai pernyataan Antasari ini tidak hanya berkaitan dengan masalah hukum semata tetapi juga telah memasuki ranah politik.
Tanggal 23 Januari yang lalu ,Antasari telah menjadi manusia bebas karena telah menerima grasi dari Presiden Jokowi berupa pengurangan hukuman 6 tahun .Sesudah menerima grasi ,mantan Ketua KPK tersebut berkunjung dan diterima Presiden Jokowi di Istana pada 26 Januari dan berbicara empat mata selama lebih kurang satu jam.Muncul berbagai spekulasi tentang materi apa saja yang dibicarakan .Walaupun Antasari menyebut kedatangannya ke istana hanyalah untuk mengucapkan terima kasih karena telah diberi grasi tapi kalau hanya untuk mengucapkan kata terima  kasih tentu hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.

Karenanya tidak salah muncul berbagai spekulasi tentang pokok bahasan pada pertemuan itu.Disisi lain muncul juga komentar kenapa Presiden menerima Antasari di Istana  dan apa makna simbolik dari pertemuan itu.Kemudian keesokan harinya 27 Januari,Antasari hadir pada acara debat pilgub dki dan suami Ida Laksmiati itu terlihat berpelukan hangat dengan Ahok dan kemudian duduk mengambil tempat di barisan pendukung Ahok.Perlu dicatat kehadiran Antasari di Bidakara disambut teriakan para pendukung Ahok dengan kata kata ," bongkar,bongkar" yang ditapsirkan sebagai dorongan kepada Antasari untuk membongkar dalang atau otak dibalik kasus yang menderanya.

Tidak salah juga kalau ditapsirkan teriakan pendukung Ahok itu ditujukan kepada Agus yang juga berada pada gedung yang sama.Karenanya wajar kalau muncul anggapan kehadiran Antasari pada debat pilgub dimaksud merupakan pernyataan serta langkah awal masuknya ia ke dunia politik negeri ini.Tidak lama kemudian Sekjend PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan kemungkinan Antasari akan bergabung dengan partai berlambang moncong putih itu.

Banyak kalangan menduga ,Antasari punya banyak kartu as yang kalau dibukakannya bisa menyulitkan posisi SBY. Beredar spekulasi adanya rekayasa terhadap kasusnya oleh karena ia berani menjamah Aulia Pohan ,besan SBY dan juga karena mantan Kejati Sumatera Barat tersebut akan membuka kasus Bank Century yang juga di hubung hubungkan sebahagian publik dengan Cikeas.Dengan berbagai kartu as yang dimilikinya muncul kesan bahwa Antasari punya modal politik yang cukup kuat untuk masuk kedunia politik .

Penulis juga beranggapan akan ada sesuatu yang akan dibukakan oleh Antasari sebelum Hari H Pilgub DKI walaupun belum punya gambaran tentang apa yang akan diungkapkannya.Anggapan itu muncul Antasari sudah masuk ke politik praktis karenanya akan ada komentar atau pernyataannya yang berkaitan dengan sisi negatif SBY yang bermuara kepada menurunnya tingkat elektabilitas Agus.

Dan ternyata anggapan itu benar karena satu hari sebelum pencoblosan surat suara ,pada 14 Pebruari,Antasari membuka kartu as yang dimilikinya.
SBY dalam keterangan persnya dengan jelas menyatakan bahwa momentum yang digunakan Antasari untuk mengemukakan fitnah kepada dirinya sangat sarat dengan kepentingan politik yang menurut SBY pernyataan atau fitnah itu bertujuan untuk menghadang laju Agus-Sylvi pada Pilgub DKI.
Ternyata SBY juga tidak main main dengan pernyataannya bahwa Antasari memfitnahnya dibuktikan dengan selasa malam,14 Pebruari 2017,SBY telah mengadukan Antasari ke Bareskrim Polri melalui kuasa hukumnya yang didampingi Didi Irawadi Syamsudin,Wakil Sekjend Partai Demokrat dengan tuduhan Antasari telah mengungkapkan fitnah dan pencemaran nama baik.

Langkah cepat SBY ini juga dimaknai sebagai pernyataan bahwa ungkapan Antasari kepada dirinya sama sekali tidak mengandung kebenaran dan untuk itu Presiden ke-6 tersebut siap menempuh jalur hukum.

Pada selasa kemarin,Bareskrim telah menerima pengaduan dari Antasari dan juga dari SBY dan tentunya korps Bhayangkara Negara diharapkan masyarakat agar segera dapat memproses kedua pengaduan itu agar diperoleh kejelasan dan kepastian hukum tentang materi yang saling mengadukan itu.

Kemudian dari sisi politik praktis Antasari terlihat telah terlibat langsung dan kehadirannya membuat perpolitikan di negeri ini semakin semarak.
Salam Persatuan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun