Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

[Menteri Baru ESDM] Duet Tangguh Asalkan Jangan Jadi Duel Pengaruh

21 Oktober 2016   07:52 Diperbarui: 21 Oktober 2016   08:23 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Arcandra Tahar telah pernah menduduki jabatan Menteri ESDM selama 20 hari tapi kemudian harus diberhentikan karena masalah kewarganegaraannya.Selama 20 hari menjadi menkteri telah ditorehkannya berbagai prestasi antara lain menghitung ulang biaya pembangunan blok Masela sehingga terjadi penghematan US$5 M atau setara Rp.65 T.Kiprahnya selama menjadi menteri telah menunjukkan bahwa kualitas dirinya layak menduduki posisi bergengsi tersebut.Kalau Arcandra sudah layak menduduki jabatan menteri yang banyak diincar itu lalu kenapa Presiden hanya menempatkannya sebagai wakil menteri dan tidak menghunjuknya sebagai orang pertama di Kementerian ESDM?

Kemungkinan alasan yang ada di benak Presiden.

1.Walaupun Arcandra telah memperoleh kembali kewarga negaraan Indonesia tapi Jokowi ragu manakala sewaktu waktu status kewarganegaraan ini diungkit orang kembali .

2.Walaupun disebutkan bahwa Arcandra adalah sosok yang pintar tapi kepemimpinannya di negeri ini belum pernah diuji atau teruji.Kita tahu banyak sekali kalangan yang berkepentingan terhadap kemejnterian strategis ini.

3.Dengan menempatkan AT "hanya" sebagai Wakil Menteri membuatnya bisa lebih berkonsentrasi dibidang tehnis ke-esdm-an dan tidak terganggu dengan hal hal lainnya.

Berbagai kajian atau telaahan yang berasal dari Kementeriaan strategis ini  harus memihak kepada kepentingan nasional dan mampu mengesampingkan berbagai kepentingan lainnya termasuk kepentingan negara lain maupun kepentingan korporasi luar dan dalam negeri.Mengingat bisnis dibidang ini sangat menggiurkan maka korporasi internasional dan nasional akan berusaha sekuat tenaga untuk menggolkan keinginan mereka.

Berbagai teknik dan cara akan digunakan untuk itu termasuk rayuan menggunakan materi,perdagangan pengaruh (trade influences) dari tokoh tokoh ,intimidasi sampai kepada tekanan negara negara kuat yang punya bisnis di negeri ini.Untuk menghadapi semua hal tersebut dibutuhkan seorang figur yang punya integritas yang berani melawan berbagai intimidasi dan gertakan dari manapun itu berasal dan Presiden melihat semua persyaratan tersebut dipenuhi oleh Ignasius Jonan.Dengan demikian Presiden memilih Jonan sebagai Menteri lebih dititik beratkan pada sisi leadership sedangkan AT  sebagai Wakil Menteri lebih dititik beratkan pada kepakarannya dibidang ESDM.

Dari perspektif yang demikian terlihat pilihan Presiden kepada dua figur ini sebagai nakhoda baru di Kementerian ESDM akan menghasilkan duet yang ideal yang akan menjadikan kementerian ini sebagai garda terdepan mewujudkan nasionalisme di bidang ke-ESDM-an.

Namun ada catatan yang harus diberikan.Banyak contoh menunjukkan bersatunya dua figur kuat dalam sebuah Tim sering juga memunculkan rivalitas diantara keduanya dan dalam istilah sekarang ini disebut adanya dua matahari.Adanya matahari kembar bisa disebabkan karena egoisme yang melekat pada diri setiap orang dan bisa juga disebabkan oleh perebutan pengaruh dan juga popularitas.

Kita percaya kedua nakhoda baru sejak awal telah menyadari ini dan juga Presiden tentunya lebih paham .Tanpa bermaksud mengajari ,sejak awal harus terinci job description diantara keduanya termasuk tata cara pengambilan keputusan dan tata cara pelaporan ke Presiden.Dengan adanya pembagian tugas yang jelas yang disepakati sejak awal maka akan bisa dihindari perebutan pengaruh dan kewenangan.

Selamat bekerja Pak Jonan dan Pak Arcandra.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun