Front Ummat Islam akan menggelar aksi pada 11 Pebruari yang akan datang.Berbagai informasi menyebut persiapan untuk itu sedang dimatangkan .Diinformasikan juga sudah ada kelompok masyarakat dari Jawa Timur melaksanakan long march menuju Jakarta.
Penyelenggara bersama Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF MUI) semakin gencar mengajak Ummat Islam  mengikuti aksi. Berdasarkan berbagai pemberitaan Aksi tanggal  112 nanti titik kumpul Mesjid Istilqlal pukul 7 pagi kemudian bergerak menuju Monas dan dari Monas lanjut long march ke Bundaran HI kemudian kembali lagi ke Monas dan bubar.Aksi dimaksud mengusung thema Long March Jalan Sehat Spirit 212 !Tegakkan Al Maidah 51.
Sehubungan dengan rencana Aksi dimaksud Kapolda Metro Jaya menegaskan akan membubarkan masyarakat yang memaksakan kehendaknya untuk ikut dalam aksi pada 11 Pebruari mendatang.
Berkaitan dengan Aksi 112 ,Penanggung jawab aksi damai  112 ,Muhammad Alkhatat mengisyaratkan akan menggelar aksi di Mesjid Istiqlal Jakarta Pusat.Kegiatan dalam aksi tersebut ,kata Alkhatat merupakan agenda berdoa untuk bangsa .Intinya meminta keselamatan dan ketenangan demi suksesnya Pilgub DKI ((okezone.com,selasa 9/2).Selanjutnya Alkhatat menyebut estimasi massa sekitar 100 ribu hingga 200 ribu jiwa.
Sesungguhnya ada beberapa hal yang menarik untuk mencermati Aksi 112 ini.
Pertama tentang pemilihan waktu.Sebagaimana diketahui masa kampanye Pilgub DKI akan berakhir pada 11 Pebruari.Diduga pemilihan hari dan tanggal aksi dikarenakan alasan tersebut.
Kedua,berkaitan dengan psikologis massa yang mendorong keinginan mengikuti aksi juga dipengaruhi beberapa faktor lain. Walaupun Aksi ini dilaksanakan oleh Front Ummat Islam (FUI) tetapi diperkirakan Habib Rizieq tetap merupakan figur sentral aksi ini.Hal ini antara lain terlihat dari pamflet yang disebarkan melalui medsos selalu menampilkan foto Imam Besar FPI lengkap dengan untaian kata kata yang memotivasi ummat untuk mengikuti aksi seperti save ulama,save NKRI,Tahan Penista,Doa di Penghujung Sajadah untuk Kemenangan Pemimpin Muslim Ibu Kota.
Untuk sebahagian ummat Islam figur Habib Rizieq masih merupakan daya tarik yang kuat apalagi dibarengi ajakan seperti disebutkan diatas.Berbagai kasus hukum yang menimpanya seperti penetapannya sebagai tersangka maupun tuduhan lainnya yang berkaitan dengan pemanggilan sebagai saksi dalam kasus makar oleh sebahagian ummat dianggap merupakan upaya " kriminalisasi " ulama.Begitu juga halnya yang berkaitan dengan sex chatting dengan Firza Husein yang beredar di dunia maya banyak yang beranggapan itu hasil editan dan bukan asli.
Kemudian mengingat tanggal 11Pebruari merupakan hari terakhir masa kampanye maka pada tanggal tersebut berakhirlah cuti kampanye Ahok-Djarot sehingga pada tanggal 12 Pebruari keduanya akan berkantor lagi di Balai Kota.Terhadap pengaktipan kembali Ahok beberapa pendapat mengatakan hal ini bertentangan dengan hukum karena sekarang status hukum Ahok adalah Terdakwa sehingga ia harus diberhentikan sementara  dari jabatannya.
Untuk Habib Rizieq Aksi 112 merupakan test case bagi posisinya yang dinobatkan oleh beberapa kelompok sebagai Imam Besar Ummat Islam Indonesia sekaligus untuk mengukur apakah kasus hukum yang menimpanya atau yang akan dituduhkan kepadanya punya pengaruh atau tidak kepada sebahagian ummat Islam.Kalau ternyata nanti Aksi 112 masih diikuti oleh massa yang cukup besar maka legitimasinya sebagai pemimpin Islam masih cukup kuat dan apabila massa yang ikut ambil bagian tidak seperti yang diharapkan maka kepercayaan kepadanya sudah ter degradasi.
Berdasarkan hal hal yang dikemukakan sebelumnya maka diperkirakan Aksi 112 tetap dilaksanakan tetapi tempat kegiatan hanya di Mesjid Istiqlal saja dengan acara utama melantunkan doa.Tentu secara psikologis sangat sulit bagi Polri untuk melarang massa datang ke Istiqlal untuk berdoa.Jadi kemungkinan kesepakatan inilah yang akan diambil oleh FUI/GNPF MUI dengan Polri.
Demikianlah dan Salam Persatuan!