Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pertanyaan Zulkifli Hasan Menunjukkan Aroma Politik yang Kuat pada Malam Munajat 212

22 Februari 2019   06:43 Diperbarui: 22 Februari 2019   07:20 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seperti yang sudah diduga sebelumnya, Malam Munajat 212 telah di isi oleh orasi yang menunjukkan dukungan pada capres 02.

Dengan adanya orasi yang demikian maka terbantahkan lah beberapa keterangan sebelumnya yang mengatakan kegiatan di Monas itu murni acara keagamaan.

Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) DKI juga pernah mengemukakan kegiatan tersebut bukanlah kegiatan politik. Tetapi ada beberapa fakta yang menunjukkan bahwa pada kegiatan itu tercium aroma politik yang sangat kuat.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, dan Titiek Suharto yang kesemuanya merupakan politisi pendukung capres 02.

Kemudian pada acara itu terlihat peran yang kuat dari Front Pembela Islam ( FPI) yang sekarang terkesan sebagai kekuatan politik utama pendukung Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

Pada kesempatan itu Sobri Lubis, Ketua Umum FPI juga telah menyampaikan orasinya. Dari pemberitaan media yang dibaca muncul kesan bahwa peran FPI pada acara itu jauh lebih dominan dibandingkan dengan MUI DKI yang dinyatakan sebagai penyelenggara resmi acara.

Hal lain yang menunjukkan acara itu bernuansa politik ialah diputarnya video yang merupakan rekaman pidato Habib Rizieq Shihab. Semua orang tahu bahwa sekarang ini, Rizieq merupakan tokoh utama penggerak untuk menghempang capres 01 memenangkan Pilpres 2019.

Selanjutnya pada acara itu diputar juga Mars Munajat 212 yang salah satu kalimatnya menyebut, Ijtima pegangan kami untuk pilih Presiden RI. Kita tentu sangat paham yang dimaksudkan kalimat ini adalah Prabowo Subianto yang telah direkomendasikan oleh Ijtima ' Ulama sebagai calon Presiden.

Namun nuansa politik yang paling jelas terlihat pada acara  itu ialah pidato Zulkifli Hasan, Ketua MPR dan juga Ketua Umum Partai Amanaf Nasional (PAN ).

Zulkifli dalam pidatonya memaparkan betapa rakyat harus menyadari bila kedaulatan negara dipegang oleh rakyat, Untuk itu dia meminta rakyat tidak menyerahkan kedaulatan begitu saya demi sembako atau nasi kotak. Setelahnya dia menyinggung soal persatuan dan Presiden.

"Persatuan nomor satu soal Presiden ...." Ucap Zulkifli.

"Nomor dua" jawab massa menimpali " (detiknews).

Ketua MPR itu tiga kali mengulangi pertanyaannya dan massa tetap menimpali nomor dua ketika ia menanyakan tentang Presiden. Saya tidak melihat adanya kaitan antara Munajat dengan pertanyaan yang bernuansa politik sebagaimana diungkapkan Ketua Umum PAN itu.

Kuat dugaan saya, kegiatan yang dilabeli agama akan terus digelar sampai pada 17 April nanti. Bisa kegiatan itu dalam bentuk dakwah atau juga sholat subuh berjamaah. Tidak ada yang salah dengan kegiatan itu. 

Tetapi jika yang ditonjolkan adalah nuansa politiknya maka pertanyaannya, bagaimana kubu 01 mengantisipasi hal-hal yang demikian.

Menggelorakan Sentimen keislaman adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk menggalang suara massa yang ditujukan pada paslon tertentu.

Siapkah kubu 01 bermain di area ini?

Salam Demokrasi ! 

Sumber : 

- detiknews ,21 Pebruari 2019 : Zulkifli Hasan Tanya " Soal Presiden ", Massa Munajat 212 Jawab " Nomor Dua ".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun