Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Jelaskan Propaganda Rusia adalah Terminologi, Jadi Teringat Bika Ambon

6 Februari 2019   20:12 Diperbarui: 6 Februari 2019   20:20 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Jokowi tentang teori Propaganda Rusia telah memantik berbagai reaksi termasuk dari Kedutaan Besar Rusia.

Menanggapi berbagai reaksi yang mengemuka itu ,Jokowi telah menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan istilah tersebut.

Menurutnya, istilah tersebut tidak mengarah kepada negara Rusia. Hal tersebut diungkapkan Jokowi seusai acara syukuran HUT Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) dan syukuran gelar pahlawan nasional kepada Profesor Lafran Pane di Jakarta Selatan ,Selasa ( 5/2/2019) .

Selanjutnya Kompas.com, memberitakan, Jokowi mengungkapkan Propaganda Rusia itu adalah terminologi yang muncul pada 2016 dari artikel lembaga konsultasi politik di Amerika Serikat, Rand Coorporation.

Propaganda Rusia yang dikutip Jokowi adalah teknik firehose of falsehood atau semburan kebohongan dan fitnah untuk menciptakan opini publik.

Sebelum mantan Gubernur DKI itu ungkapkan tentang Propaganda Rusia, saya pun sudah mendengar istilah itu. Sewaktu pertama kali mendengar istilah itupun, saya meyakini hal tersebut tidak ada hubungannya dengan negara yang beribukota Moskow itu.

Penggunaan kata "Rusia" pada terminologi itu kemungkinan untuk lebih mendramatisir suasana atau juga tehnik itu ada yang pernah menggunakannya di Rusia atau ditempat lain.

Mengapa saya beranggapan penggunaan kata "Rusia" itu untuk mendramatisir suasana karena ada kalimat lain yang pernah menggunakan kata itu yakni, "Russian Roulette".

 Russian Roulette (RR) ini pertama kali saya dengar ketika nonton film yang sangat menegangkan ,yaitu "Deer Hunter" yang diputar pada awal tahun delapan puluhan. Film ini bercerita tentang perang Vietnam.

Pada film ini dimainkan adegan ketika beberapa tentara Amerika ditahan oleh pasukan Vietnam yang berhaluan komunis.

Pada ruang tahanan di tengah hutan itu, para tawanan tentara AS disuruh bermain RR.Pada senjata pistol itu ada enam lobang yang bisa diisi peluru.

Tetapi pada permainan RR, yang diisi hanya satu lobang yang kemudian tempat peluru diputar. Para tahanan itu disuruh meletakkan pistol yang berisi satu peluru itu ke jidat temannya.

Sangat tegang menonton adegan itu, karena salah satu tawanan itu harus menarik pelatuk pistol itu. Jika kebetulan satu peluru itu berada pada lobang yang akan ditarik pelatuknya itu maka temannya itu akan tewas.

Saya tidak tahu pasti apakah RR ini berasal dari Rusia atau hanya sebatas terminologi permainan.

Setahu saya sampai sekarang belum ada protes Rusia tentang istilah RR itu.

Berkaca kepada RR inilah maka saya meyakini Propaganda Rusia yang disebut itu tidak ada hubungannya dengan Rusia sebagai negara .

Ketika membaca penjelasan Jokowi tentang Propaganda Rusia ,lalu saya teringat Bika Ambon (BA), sejenis kue yang sangat populer di Medan.

Para wisatawan yang berkunjung di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu sering membeli BA sebagai oleh-oleh .

Tidak diketahui kapan istilah BA ini muncul ,karena di Ambon pun kabarnya bika ini tidak dikenal .Walaupun di Ambon bika ini tidak dikenal tetapi di Sumatera Utara khususnya ,kue ini sangat terkenal .

Artinya, BA adalah sebuah terminologi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Ambon.

Andainya BA itu jelek tidak ada saudara-saudara kita di Ambon yang merasa dirugikan .Begitu juga sebaliknya .

Seperti itulah pemahaman saya tentang ungkapan Jokowi  yang menyebut Propaganda Rusia itu adalah terminologi .

Salam Demokrasi !

Sumber :

Kompas .com,: Soal Propaganda Rusia ,Jokowi Bilang " Kita Tidak Bicara mengenai Negara ".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun