Seperti yang sudah diduga pernyataan Jokowi yang menyebut kubu capres 02 menggunakan teori propaganda Rusia langsung menimbulkan reaksi. Salah satu reaksi yang muncul itu datang dari Fadli Zon, politisi Gerindra yang juga seorang tokoh utama pada kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
Seperti diketahui, Rusia lewat kedutaan besarnya di Indonesia, angkat bicara usai isu propaganda hoax ala Rusia ramai dibicarakan. Rusia menegaskan tidak ikut campur tangan pemilu di Indonesia.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara- negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami", demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi (detiknews ,05/02/2019).
Berkaitan dengan komentarKedubes Rusia inilah, Fadli Zon meminta maaf kepada Rusia atas pernyataan Jokowi itu. Ia mereply cuitan kedubes Rusia di Twitter terkait isu tersebut.
"Mohon maaf atas pernyataan presiden @Jokowi yg grasa grusu," tulis Fadli lewat akun twitter nya @fadlizon seperti dilihat detikcom, Selasa( 5/2).Â
Siapapun tahu bahwa Fadli adalah lawan politik Jokowi. Selama ini berbagai kecaman juga ditujukannya terhadap Presiden petahana itu.
Dalam kontestasi pilpres 2019Â sangat jelas ,Wakil Ketua DPR itu berada pada kubu yang tidak menginginkan Jokowi- Ma' ruf Amin menjadi pemimpin negeri ini. Karenanyalah terlihat lebay ketika Fadli menyampaikan permohonan maaf ke kedubes Rusia berkaitan dengan pernyataan mantan Walikota Solo itu.
Fadli Zon adalah tokoh yang ikut mendirikan Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua. Sosok kelahiran 1 Juni 1971 ini menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia ( FIB UI).
Dia mendapatkan gelar Doktor di Program Studi Sejarah FIB UI.
Semasa mahasiswa ia juga dikenal sebagai aktivis dan pernah memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debat IV( 1994) (disarikan dari Wikipedia).
Dengan rekam jejaknya yang demikian baik semasa mahasiswa maupun setelah terjun di politik praktis, wajarlah menduga bahwa Fadli akan mampu memanfaatkan berbagai momen untuk sebuah kepentingan politik.