Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu...

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kegiatan Rocky Gerung di Medan, Semakin Meneguhkan Posisinya yang Anti Jokowi

26 Januari 2019   07:03 Diperbarui: 26 Januari 2019   07:22 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemunculan Rocky Gerung pada acara acara Indonesia Lawyers Club ( ILC) membuatnya semakin populer. Analisanya yang tajam, pilihan kosa katanya yang tepat serta cara berargumentasinya yang terlihat sangat logis menjadikannya sebagai sosok yang ditunggu kehadirannya pada acara besutan Karni Ilyas itu.

Arti kehadiran nya pada ILC itu tercermin antara lain melalui ungkapan "No Gerung, No Party".

Salah satu faktor yang membuatnya banyak fans oleh karena hampir semua narasi yang dibangunnya merupakan kritik terhadap Jokowi dan pemerintahannya. Kritiknya tersebut tentu mendapat sambutan hangat dari kalangan yang tidak senang kepada mantan Walikota Solo itu.

Kemudian penampilannya   melalui acara yang ditayangkan TV One itu ,ternyata juga membuatnya  populer di berbagai daerah.

Demikianlah pada pekan ini, Rocky Gerung berkunjung di Medan ,Sumatera Utara. Ada beberapa kegiatan yang dilakukannya di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini. Dari berbagai narasi yang disampaikannya pada berbagai pertemuan itu terlihatlah satu benang merah : Ia anti Jokowi.

Pada saat menggelar diskusi di kantor DPW Pribumi Bersatu, Jalan Tennis Medan Kecamatan Medan Kota Rabu (23/01/2019) ia menyebut negara sekarang ini dalam keadaan tanpa arah. Pria berkaca mata ini memberi contoh tentang rencana pembebasan Ba'asyir.

Menurutnya terjadi perselisihan antara Presiden dan Menkopolhukam. Selanjutnya  ia berujar, apabila di dalam kabinet terlalu banyak "koki" maka sup akan tumpah. Kalau kondisi ini terus berlanjut bisa bahaya, ujarnya.

Mantan dosen filsafat UI itu menambahkan, kondisi ini akan berpengaruh terhadap kelangsungan perekonomian nasional. Selanjutnya Gerung mengkritisi segala macam data yang disajikan Pemerintah yang menurutnya tidak ada yang menunjukkan kesuksesan.

"Ada kebohongan yang tampak dalam persoalan yang sangat mendasar. Problem kita bukan soal NKRI harga mati saja tapi harus mampu menghitung kekuatan ekonomi ujarnya l( Tribun Medan ,23 Januari 2019).

Kemudian ada lagi pernyataannya tentang pembangunan infra struktur yang menurut saya penuh dengan tanda tanya.

Gerung menyatakan, pembangunan infra struktur khususnya jalan tol sebenarnya merugikan masyarakat kecil. Banyak aktivitas perekonomian warga yang mati dengan dibangunnya jalan tol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun