Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Survei Median Sebut Selisih Elektabiltas Capres 01 dan Capres 02 Kurang dari 10 Persen, Politis atau Valid?

22 Januari 2019   19:14 Diperbarui: 22 Januari 2019   19:45 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Beruntunglah kita dalam kehidupan demokrasi sekarang ini, negeri ini punya beberapa lembaga survei.

Lembaga survei itu dibutuhkan untuk memberi gambaran kepada siapapun tentang posisi politis berbagai pihak yang ikut bertarung dalam kontestasi demokrasi.

Dengan hasil survei itu ,sekurang kurangnya masing- masing pihak mengetahui kekuatan dan kelemahannya dan dengan pengetahuan yang demikian mereka akan dapat menyusun berbagai kebijakan untuk meningkatkan elektabilitasnya .

Namun dalam pertarungan demokrasi itu, layak juga dicatat, hasil survei juga dapat digunakan sebagai bahan kampanye untuk masing masing pasangan yang bertarung.

Kalau seseorang atau kelompok yang punya jagoan tertentu dalam pertarungan demokrasi, maka ketika hasil survei menunjukkan trend menaik untuk jagoannya, muncullah rasa gembira dan optimis dihatinya. Sebaliknya jika yang muncul trend menurun maka yang muncul adalah rasa kecewa dan masygul.

Salah satu even politik yang paling menarik tahun ini ialah pemilihan Presiden 2019.

Berbagai lembaga survei telah merilis hasil " temuannya" di lapangan.

Beragam hasil survei yang muncul dan seperti dikemukakan sebelumnya, hasil survei itu juga akan bisa memengaruhi sikap masyarakat.

Sepanjang yang dicermati, sedikit banyaknya hasil survei yang diungkapkan, juga memengaruhi pilihan politik seseorang  yaitu untuk mereka yang masih tergolong undecided voters. Atau juga hasil survei itu semakin menguatkan sikapnya

Ketika menulis artikel ini saya sedang berada di sebuah Warung makan di Medan. Sebuah stasiun TV yakni TV One sedang membahas hasil survei terbaru dari Median.

Beberapa orang yang sedang makan memberi komentar terhadap siaran TV itu.

Beberapa orang pengunjung Warung makan itu tidak saya kenal. Tetapi dari komentar yang mereka munculkan ,saya menduga mereka adalah pendukung pasangan capres 02. Mereka terlihat gembira dengan paparan Median itu.

Seperti diketahui ,dalam rilis survei terbarunya, Median telah menyatakan selisih elektabilitas pasangan capres 01 dengan pasangan capres 02 terpaut hanya 9,2 persen.

Lembaga survei pimpinan Rico Marbun itu menyebut, sekarang ini tingkat elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin berada pada angka 47,9 persen sedangkan tingkat keterpilihan pasangan Prabowo - Sandiaga Uno berada pada angka 38,7 persen sementara pemilih yang belum menentukan pilihannya ada sekitar 13,4 persen.

Hasil survei tersebut dipaparkan oleh Rico Marbun, Direktur Eksekutif Median, Senin 21/1/2019 di bilangan Cikini, Jakarta Pusat.

Menurut Rico, semakin tipisnya perbedaan elektabilitas itu karena faktor kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi ada di level medium atau sedang, yaitu sebesar 51,9 persen. Hasil itu tidak rendah tetapi juga tidak tinggi, ujar Rico.

Ketidak puasan masyarakat lanjut Rico, terletak pada masih beratnya beban ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari ,seperti harga kebutuhan pokok dan listrik.

Survei tersebut dilaksanakan pada 6-15 Januari 2019 terhadap 1.500 responden dengan margin error sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random, sampling.

Bagaimana sebaiknya masyarakat menyikapi sebuah hasil survei?.

Hal pertama yang dilakukan ialah menilai kredibilitas masing masing lembaga survei. 

Dalam berbagai pertarungan demokrasi, lembaga survei selalu muncul dan merilis hasil surveinya. Publik tentu bisa melihat hasil lembaga survei mana yang lebih mendekati kenyataan. Kalau ada hasil lembaga survei yang terlalu jauh bedanya dengan kenyataan yang muncul maka publik wajar mempertanyakan kredibilitas lembaga survei itu .

Selanjutnya langkah berikutnya yang dapat dilakukan ialah membandingkan hasil sebuah lembaga survei dengan hasil lembaga survei lainnya. Jika hasil nya terlalu jauh berbeda maka kita perlu menyikapinya dengan lebih berhati - hati.

Bisa saja hasil yang jauh berbeda itu karena kurang profesional ,misalnya terjadi kesalahan metodologi ataupun kesalahan dan penentuan sampel. Tetapi bukan tidak mungkin juga ,hasil survei itu merupakan pesanan pihak pihak tertentu dengan tujuan politik tertentu.

Sekedar gambaran, terlihat adanya perbedaan hasil survei yang dilakukan oleh Median dibandingkan dengan hasil survei yang dilaksanakan lembaga lainnya .

Hasil Survei Pilpres 2019 yang diselenggarakan oleh Indikator Politik menggambarkan hal berikut

Joko Widodo - Ma'ruf Amin 54,9 persen, Prabowo - Sandiaga 34,8 persen, tidak tahu / tidak jawab 9,2 persen dan Golput 1,1 persen.

Survei tersebut dilaksanakan 16-26 Desember 2018.

Sedangkan hasil survei yang diadakan Charta Politika yang diselenggarakan 22 Desember 2018- 2 Januari 2019 memberi gambaran sebagai berikut.

Joko Widodo - Ma'ruf Amin 53,2 persen, Prabowo- Sandiaga 34,1 persen dan yang tidak tahu / tidak jawab 12,7 persen.

Selanjutnya hasil survei Y - Publica yang diselenggarakan 26 Desember 2018- 8 Januari 2019 menyatakan hal hal berikut.

Joko Widodo - Ma'ruf Amin 53,5 persen ,Prabowo - Sandiaga 31,9 persen, sedangkan yang belum memutuskan / tidak jawab sebesar 14, 8 persen.

Dengan demikian terlihatlah, 3 lembaga survei punya hasil yang hampir sama dan punya hasil yang berbeda jauh dengan hasil Median.

Pada akhirnya terpulang pada masing masing kita lah untuk menilai paparan hasil hasil,lembaga survei itu.

Salam Pilpres 

Sumber : 

Kompas.com ,21/01/2019 : Survei Median : Elektabilitas Jokowi- Ma'ruf 47,9 Persen ,Prabowo - Sandi 38,7 persen .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun