Debat Pilpres 2019 akan dimulai pada 17 Januari 2019 mendatang dengan thema Hukum  yang mencakup HAM, Korupsi dan Terorisme. Ada perbedaan mendasar debat Pilpres tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini, sebelum pelaksanaan debat kepada masing-masing capres dan cawapres terlebih dahulu diberikan kisi-kisi pertanyaan. Dalam kata lain, pemberian kisi-kisi ini artinya sama dengan memberi bocoran soal kepada para pasangan calon. Pemberian kisi-kisi atau bocoran ini tentu akan memudahkan para pasangan untuk menguasai pokok bahasan yang akan ditanyakan.
Terhadap hal yang demikian, saya jadi teringat ketika akan mengakhiri ujian akhir sewaktu duduk di kelas 6 SD dimasa lalu. Salah satu mata pelajaran yang akan diuji ialah pengetahuan tentang Ilmu Bumi atau sekarang disebut geografi.
Salah satu hal yang paling berat dalam ujian Ilmu Bumi itu ialah, menjawab soal ketika kepada para murid ditunjukkan peta buta. Pada lembar soal yang dibagikan, ada peta sepotong pulau dan tidak ada keterangan apapun tentang peta itu. Kemudian pada peta itu ada sebuah titik yang diberi garis tebal. Tugas para murid yang sedang ujian lah untuk menyebut dimana dan apa nama kota yang ada di peta itu.
Misalnya pada peta yang kemudian diketahui sebagai peta Jawa Timur, ada sebuah titik yang sudah dekat dengan peta Bali, maka murid yang sedang ujian akan dapat memastikan bahwa titik pada peta itu adalah Banyuwangi.
Tetapi oleh karena para murid yang akan ujian tidak punya bocoran tentang wilayah mana yang akan ditanyakan, maka seluruh pulau pulau dan tempat tempat penting di Nusantara ini harus dikuasai.
Andainya diberitahu sebelumnya bahwa yang akan ditanyakan hanya mengenai Provinsi Jawa Timur maka setiap murid cukup menguasai peta dan tempat-tempat penting di provinsi itu. Tentu bocoran yang demikian akan mengurangi beban murid untuk persiapan ujian akhirnya.
Dengan contoh yang demikian maka masing-masing kandidat yang akan mengikuti debat, tidak harus perlu menguasai seluruh materi debat sesuai tema yang ditentukan. Karenanyalah ketika disebutkan kisi kisi pertanyaan sudah disampaikan kepada para capres dan cawapres banyak komentar yang mengemuka.
Wakil Presiden Jusuf Kalla misalnya memberi komentar dengan dibocorkan nya kisi-kisi maka debat yang terjadi bukan lagi debat capres-cawapres tetapi bergeser menjadi debat antar timses. Mengapa mantan Ketua Umum Golkar itu mengatakan hal yang demikian?Â
Karena para calon yang akan berdebat akan menyerahkan bocoran pertanyaan itu kepada masing masing  tim suksesnya dan tim itulah yang akan menyiapkan pertanyaan atau jawaban berkaitan dengan tema yang dibahas.
Tentang pemberian bocoran atau kisi kisi sebelum debat Pilpres itu, menurut saya ada lagi hal yang cukup menggelikan. Kedua tim sukses pasangan calon sepertinya saling meledek, seolah-olah usulan pemberian bocoran itu bukan berasal dari kubunya dan menyebutnya berasal dari kubu lain.