Kita tentu sudah sangat paham adanya keinginan yang kuat Amen Rais agar Jokowi tidak terpilih lagi pada Pilpres 2019. Berbagai ucapan dan sikap yang ditunjukannya telah menjadi petunjuk yang terang benderang tentang garis politik yang akan ditempuhnya .
Sesungguhnya sikap yang demikian telah dinyatakannya sejak Pilpres 2014.
Menjelang Pilpres 2019 ini, pada kesempatan mengisi ceramah di berbagai pengajian, juga telah digunakan Amien Rais untuk mengajak masyarakat agar tidak memilih mantan Walikota Solo itu.
Posisinya sebagai mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan juga sebagai Ketua Dewan Penasehat Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) telah memberi peluang yang cukup besar bagi Amien Rais untuk menggunakan media pengajian sebagai arena politik dalam rangka menghempang laju capres 01 bertahan di Istana.
Demikianlah, Amien Rais sebagai mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah melontarkan lagi peringatan kepada PP Muhammadiyah terkait Pilpres 2019. Dia mengaku bakal menjewer PP Muhammadiyah jika tidak mengatakan harus mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres nanti.
Hal itu diungkapkannya pada acara Pengajian Kebangsaan dari Aliansi Pencerah Indonesia (API) di rumah Dakwah AL Hujjah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 16/12/2018.
"Oh saya jewer, kalau perlu saya jewer kalau PP Muhammadiyah tidak mengatakan harus mendukung Prabowo-Sandi".
Selanjutnya Amien Rais mengatakan, "Karena dulu waktu teman saya dulu, Syafi'i Ma'arif, waktu saya calon Presiden dia mengatakan 'Muhammadiyah terserah masing masing, sesuai dengan nurani'. Itu kan bukan fatwa, itu menyesatkan. Karena apa? Presiden itu hanya satu. Kalau legislatif ada 600,700, kalau Presiden hanya satu. Either you won or you lose", Kata Amien (detiknews, 16/12/2018).
Seperti diketahui, pada Pilpres 2004, Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo, ikut bertarung untuk memperebutkan Indonesia Satu. Pada putaran pertama Pilpres tersebut, Amien Rais-Siswono berada pada peringkat keempat dengan meraup suara 17.392.931 atau setara dengan 14,66 persen.
Pada masa Pilpres tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah dijabat oleh Syafi'i Ma'arif. Pada masa itu Syafi'i Ma' arif memberi kebebasan kepada anggota Muhammadiyah untuk menjatuhkan pilihannya sesuai nuraninya masing-masing. Keputusan Buya Syafi'i Ma'arif yang demikianlah kelihatannya disesalkan oleh Amien Rais.
Ayah Hanafi Rais itu tidak kepingin PP Muhammadiyah sekarang ini menempuh sikap yang sama seperti tahun 2004. Karenanya ia ingin agar PP Muhammadiyah bersikap tegas dengan memberi dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno. Kalau PP Muhammadiyah tidak mengambil sikap yang demikian maka Amien Rais akan menjewernya.