Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Digunakan sebagai Arena Kampanye, Beranikah Bawaslu Ambil Tindakan terhadap Panitia Reuni 212?

2 Desember 2018   17:55 Diperbarui: 2 Desember 2018   18:16 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketiga ,Habib Rizieq dalam pidatonya juga menyerukan untuk tidak memilih capres atau caleg  yang berasal dari parpol pendukung penista agama. Seperti diketahui ,istilah parpol pendukung penista agama mengemuka pada proses Pilkada DKI. Parpol yang mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Syaiful Hidayat ,yakni PDI-P ,Golkar,Nasdem ,Hanura ,PPP dan PKB diberi label sebagai parpol pendukung si penista agama .

Sedangkan parpol yang tidak dikategorikan sebagai penista agama ialah ,Gerindra ,PKS dan PAN.Mungkin Demokrat juga dimasukkan dalam kelompok ini. Dengan demikian Rizieq telah mengajak peserta reuni untuk tidak memberi suara pada parpol pendukung penista agama itu. Dari hal hal yang demikian ,pada arena reuni 212 itu telah terjadi pelanggaran ketentuan yang berkaitan dengan pemilu.

Dengan fakta fakta yang demikian menjadi mengemuka pertanyaan ,beranikah Bawaslu menegur panitia penyelenggara reuni atau memproses pelanggaran tersebut?.
Kata " berani " dimunculkan ,mengingat jutaan Ummat Islam diduga berada dibelakang panitia,andainya Bawaslu akan memproses pelanggaran itu. Karenanya lah kita menunggu tindak lanjut yang akan dilakukan Bawaslu terhadap pelanggaran yang demikian .

Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun