Kritik Ahmad Muzani, Sekjend Gerindra terhadap SBY dan Demokrat ternyata berbuntut panjang juga yang terlihat dengan adanya saling tagih janji diantara kedua parpol itu.
Tagihan janji pertama diungkapkan oleh Ahmad Muzani karena sudah lebih satu setengah bulan kampanye berlangsung namun SBY dan AHY belum juga mengkampanyekan pasangan Prabowo - Sandiaga Uno.Â
Pernyataan Sekjend Gerindra itu dibalas petinggi Demokrat dengan menyatakan, Prabowo juga punya janji terhadap SBY/Demokrat. Dalam kalimat yang lebih bebas, pernyataan petinggi Demokrat itu dapat diubah menjadi begini: Gerindra jangan hanya nagih janji, sedangkan janji ke Demokrat saja pun belum dipenuhi.
Mengingat tagihan janji Gerindra itu ditujukan ke SBY maka para kader Demokrat pun membela Ketua Umumnya.
Tidak hanya kader Demokrat, bahkan SBY pun ikut langsung mengomentari ucapan Sekjend Gerindra itu.
Salah satu komentar Presiden ke-6 RI itu menyatakan, "Faktor kemenangan pilpres adalah sosok capres itu sendiri.Capres harus jadi super star".
Tentulah komentar yang diungkapkan Ketua Demokrat ini berkaca kepada pengalamannya sendiri yang sudah dua kali memenangkan kontetasi pilpres di negeri ini.
Presiden kelahiran Pacitan itu juga menguraikan beberapa kelemahan pada kubu pasangan pilpres yang diusungnya itu, antara lain tentang narasi visi dan misi yang belum disampaikan ke masyarakat.
Hangatnya situasi saling sahut menyahut antara kedua kader partai terasa sedikit adem ketika keluar pernyataan Rachland Nasidik, Wakil Sekjend Partai Demokrat. Rachland menyatakan ,pada Maret 2019 nanti, SBY akan mengkampanyekan pasangan 02.
Ucapan Rachland Nasidik itu tidak hanya membuat suasana jadi adem tetapi ucapan itu disambut gembira oleh kubu Prabowo.
Tetapi terhadap ucapan Rachland Nasidik itu ada beberapa pertanyaan yang layak disampaikan.