Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Prabowo Harus Sebut "Tampang Boyolali" pada Pidatonya

3 November 2018   07:56 Diperbarui: 3 November 2018   08:34 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel- hotel tersebut. Betul? kata Prabowo dalam video tersebut dan disambut jawaban " betul " dari hadirin .

"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Kalian tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang tampang kalian ya tampang Boyolali ini," lanjut Prabowo.

Detiknews memberitakan hadirin tak terdengar memprotes Prabowo. Diujung perkataan Prabowo dalam video yang dipotong itu, terdengar suara gelak tawa dari hadirin.

Belum diperoleh informasi bagaimana tanggapan masyarakat Boyolali tentang video itu.Tetapi Faldo Maldini, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional( BPN)  Prabowo-Sandi menjelaskan, Prabowo sebenarnya berbicara soal akses kesejahteraan.

"Jangan sampai soal penurunan kesejahteraan ini terus berlanjut, itu pesan dari Pak Prabowo. Data BPS memperlihatkan penurunan kesejahteraan di desa yang membuktikan pemerintahan sekarang tidak bekerja dengan baik, padahal dana desa sudah Rp.70 T. Ke depan kami ingin tambah kuantitas dan kualitas belanjanya," imbuh Faldo.

Ada  dua hal menurut saya yang perlu dikritisi sehubungan dengan penjelasan Jubir BPN itu. Pertama ,benarkah ada data BPS yang menyatakan terjadinya penurunan kesejahteraan. Kedua,benarkah dana desa yang sekarang sudah berjumlah Rp.70 T tidak memberi imbas positip terhadap peningkatan pembangunan dan kesejahteraan di desa.

Kalaulah yang ingin diutarakan mantan Pangkostrad itu tentang terjadinya penurunan kesejahteraan lalu mengapa harus " tampang Boyolali " yang dijadikannya contoh.
Tentu banyak sekali tamsilan tamsilan yang bisa diucapkannya kalau hanya untuk menunjukkan adanya penurunan kesejahteraan seperti yang dilansir oleh Faldo Maldini ini.

Di tahun politik sekarang ini banyak sekali ucapan ucapan yang bisa dieksploitasi menjadi bahan untuk menaikkan elektabilitas dan juga yang bisa menurunkan tingkat keterpilihan .Tentu semua politisi selayaknyalah memahami hal ini.

Salam Pilpres!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun