Hal ini juga menunjukkan bahwa bangsa ini sejak dulu sudah mengenal arti toleransi.Sungguh merupakan kebanggaan bagi kita ,bangsa ini dibangun dengan pondasi kebersamaan. Tidak ada keinginan suku mayoritas memaksakan kehendaknya terhadap suku minoritas.
Dengan sikap yang demikian ,akan memberi ruang yang sebesar besarnya kepada setiap anak bangsa untuk memberi sumbangan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa ini.
Dengan semangat kebersamaan yang demikianlah,pada awal kemerdekaan  ,Kolonel AH Nasution ,seorang putra Mandailing diterima oleh masyarakat Jawa Barat sebagai Panglima Siliwangi. Dengan semangat kebangsaan yang demikian jugalah Kolonel Alex Kawilarang ,putra Minahasa diterima masyarakat Sumatera Utara sebagai Panglima Komando Teritorial I/ Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan.
Semangat kebersamaan yang demikian tentu juga berasal dari benih semangat kebangsaan yang sudah lama ditanam oleh bapak / ibu pendiri bangsa.
Ada semangat mengabdi tanpa pamrih yang mereka tunjukkan, yang sesungguhnya memberi dan mengajarkan keteladanan untuk kita.
Sembilan puluh tahun sudah pengucapan sumpah pemuda itu berlalu.Jiwa dan semangatnya masih tetap terpelihara hingga kini.Tetapi kadang kadang ,seperti dimasa sekarang ini ketika politik identitas semakin menguat muncul juga pertanyaan didalam hati .
Masih bisa kah terus bangsa ini tetap mempertahankan substansi sumpah yang diucapkan para pemuda di sebuah gedung Jalan Kramat Raya 106 itu?
Jawabannya hanya satu : Harus Bisa.
Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Salam Kebangsaan!
