Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Masih Kecewakah Demokrat Hingga Andi Arief Kritik Lagi Prabowo?

13 Oktober 2018   10:02 Diperbarui: 13 Oktober 2018   10:44 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sekitar 8 Agustus 2018 yang lalu ,Andi Arief Wakil Sekjend Partai Demokrat melontarkan tuduhan yang cukup menggemparkan juga pada jagad perpolitikan negeri ini.
Tuduhan yang dilontarkannya itu berkaitan dengan munculnya nama Sandiaga Uno sebagai pendamping kuat Prabowo Subianto.

Sehubungan dengan hal tersebutlah Andi Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal "kardus".Tuduhannya tidak hanya sampai disitu tapi ia juga menyebut Sandiaga Uno memberi dana sebesar Rp.500 miliar masing-masing untuk PKS dan PAN dengan tujuan agar Sandiaga disetujui sebagai calon RI-2.

Andi Arief juga menyebut yang disampaikannya itu bukan hanya sebatas tuduhan tetapi ia punya bukti bukti untuk itu.Wakil Sekjend partai berlambang segi tiga mercy itu juga menegaskan bahwa tuduhan yang disampaikannya itu sepenuhnya diketahui elit partainya. Walaupun pada waktu itu suasana di internal parpol pendukung Prabowo agak memanas juga tetapi kemudian pada akhirnya Demokrat menyatakan sebagai parpol pengusung Prabowo - Sandiaga Uno.

Ketika pasangan ini mendaftar di KPU Pusat pada 10 Agustus 2018 ,terlihat juga ikut mendampingi AHY ,sosok yang sesungguhnya dicalonkan Demokrat sebagai cawapresnya Prabowo. Tapi banyak juga kalangan yang berpendapat ,sikap Demokrat yang mengusung Prabowo- Sandiaga ini karena keterpaksaan mengingat  undang undang menyatakan sebuah parpol tidak boleh abstain,harus menentukan pilihan pada salah satu pasangan capres.

Setelah Demokrat mengusung pasangan yang kemudian mendapat nomor 02 itu ,didalam hati saya bertanya juga apakah akan terjalin hubungan harmonis pada parpol koalisi itu mengingat kerasnya tuduhan yang disampaikan Andi Arief.

Wakil Sekjend Demokrat itu tidak hanya menuding Prabowo dan Sandiaga tetapi ia juga menyampaikan tuduhan kepada PKS dan PAN tentang uang yang jumlahnya satu triliun itu. Mungkinkah tercipta sebuah soliditas yang kuat pada internal Demokrat untuk mendukung pasangan 02 sementara disisi lain tertangkap kesan mereka sangat kecewa dengan dipilihnya Sandiaga sebagai pendamping Prabowo.

Dalam konteks yang demikianlah menarik mencermati kritik yang disampaikan Andi Arief terhadap Prabowo. Melalui akun Twitternya ,Jum'at ,12/10/2018 , Andi Arief mengatakan " Ini otokritik : kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya.Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden" .( Kompas.com 12/10/2018.

Memang seperti yang terlihat ,sekarang ini aktivitas Sandiaga untuk berkampanye jauh lebih banyak dibandingkan dengan Prabowo. Media memberitakan mantan Wagub DKI itu punya mobilitas yang tinggi berkunjung ke berbagai daerah ,ketemu emak - emak dan komponen masyarakat lainnya  sembari menebar kritik terhadap pemerintahan Jokowi.

Walaupun terlihat Sandiaga jauh lebih aktif berkampanye tetapi kritik yang disampaikan Andi Arief itu terkesan kurang layak disampaikan melalui Twitter yang bisa dibaca semua orang.

Mengapa misalnya kritik yang demikian tidak disampaikan pada rapat rapat Badan Pemenangan Nasional Prabowo- Sandiaga dalam hal mana petinggi Demokrat juga ada didalam tim sukses itu. Terhadap kritikan Andi Arief melalui Twitter itu ,Ferdinand Hutahaean ,Kepala Divisi ,Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat menegaskan, kritik terhadap Prabowo di Twitter itu merupakan sikap pribadi .Menurutnya kritik itu tidak mewakili Partai Demokrat.

Namun walaupun ada penegasan yang demikian ,publik tentu juga melihat Andi Arief adalah Wakil Sekjend Partai Demokrat.Dalam kedudukannya yang demikian tidak salah juga kalau muncul dugaan atau pertanyaan,apakah Demokrat belum sepenuh hati memberi dukungannya kepada pasangan 02?.

Salam Pilpres!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun