Minggu, 16 September 2018 malam di ruang tunggu Bandara Kuala Namu, Medan/Deli Serdang, saya ketemu Zulfan teman akrab yang sudah lama tidak bertemu. Zulfan adalah seorang teman yang asyik diajak bicara. Ia punya wawasan yang luas serta senang diajak diskusi.
Setelah sekitar 30 menit ngobrol, saya menanya ke mana dia akan terbang. Katanya dia akan ke Batam untuk sebuah kunjungan keluarga.
Kemudian dia menanyakan ke mana tujuan penerbangan saya. Karena sudah intim dalam pergaulan, saya menjawab dengan nada santai. Saya katakan akan pergi ke sebuah kota yang punya perpustakaan nasional tertinggi di dunia.
Kelihatannya dia serius mendengar jawaban saya. "Wah anda hebat, sudah pensiun pun masih bisa jalan-jalan keluar negeri dan mengunjungi perpustakaan nasional tertinggi di dunia. Berapa jam penerbangan dari Jakarta menuju kota yang akan anda tuju itu?" tanyanya.
Saya tersenyum sembari menyatakan, nanti akan saya tulis di Kompasiana tentang kunjungan saya ke perpustakaan itu. Kemudian kami bersalaman dan dia pun naik pesawat yang akan menerbangkannya ke Hang Nadim.
Saya tersenyum sendiri, mengapa ya Zulfan yang saya tahu punya pengetahuan umum yang luas itu tidak tahu di mana perpustakaan nasional tertinggi di dunia.
Sedangkan berbagai media termasuk Kompasiana sudah banyak yang memberitakan serta menceritakan tentang perpustakaan itu.
                          -000-
...
Bangunan tinggi tersebut adalah gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang diresmikan Presiden Jokowi pemakaiannya pada 14 September 2017.