Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Gatot Nurmantyo Tegaskan Hoaks yang Sebut Dirinya Gabung ke PAN

14 September 2018   04:48 Diperbarui: 14 September 2018   05:20 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Semasa menjabat Panglima TNI ,Gatot Nurmantyo adalah sosok yang sangat populer. Pada Aksi-aksi Bela Islam, jenderal kelahiran Tegal ini banyak dipuji umat Islam karena dengan penuh kearifan ia menangani aksi itu dengan damai dan bijaksana.

Sewaktu menjadi pimpinan tertinggi TNI, Gatot juga "mewajibkan " pemutaran film G 30 S /PKI pada kompleks maupun asrama TNI. Kebijakannya ini mengundang kontraversi. Banyak kalangan yang tidak setuju dengan hal tersebut. Namun demikian untuk sebahagian umat Islam, kebijakannya itu sangat dihargai.

Sepanjang yang dicermati, generasi muda termasuk mahasiswa banyak juga yang bersimpati kepadanya. Tema besar ceramah ceramahnya terutama yang berhubungan dengan "Proxy War" selalu menarik untuk diikuti. Begitu juga halnya kecintaannya kepada Pancasila dan NKRI semakin menaikkan polularitasnya.

Dengan bermodalkan berbagai hal yang demikianlah berbagai hasil survei menempatkannya sebagai sosok yang populer serta punya elektabilitas tinggi untuk menjadi pimpinan di republik ini. Berdasarkan hasil survei yang demikian banyak pengamat yang meyakini, mantan KSAD itu punya simpatisan atau pengikut yang banyak di negeri ini.

Berkaitan dengan posisi yang demikian - sebelum ditutupnya pendaftaran capres- cawapres ,10 Agustus yang lalu - banyak juga yang berharap agar Gatot ikut bertarung pada pilpres 2019.

Untuk itu telah berdiri beberapa kelompok relawan yang akan mendukung dan memperjuangkannya pada pilpres. Menjelang penentuan capres- cawapres, jenderal kelahiran 13 Maret 1960 ini juga terlihat bersilaturrahmi dengan tokoh tokoh politik. Silaturrahmi yang demikian dimaknai banyak kalangan sebagai upayanya membangun komunikasi politik menjelang penentuan capres-cawapres.

Pada masa masa yang demikian, banyak kalangan yang berpendapat, Prabowo Subianto ,Ketua Umum Partai Gerindra akan memberi karpet merah kepadanya untuk diusung pada pilpres. Dengan memberi karpet merah itu, Prabowo cukup menjadi King Maker sebagaimana yang diperankan oleh Megawati pada pilpres 2014.

Kemudian menjelang pengumuman cawapresnya Jokowi pun, nama Gatot pun masih disebut-sebut. Ketika itu beredar kabar ada beberapa parpol yang tidak setuju kalau Jokowi menghunjuk Mahfud Md sebagai wakilnya .

Entah benar atau tidak ,kabar itu menyebut, kalau Jokowi tetap memilih mantan Menteri Pertahanan di era Gus Dur itu maka beberapa parpol akan keluar dari koalisi pengusung Jokowi dan gabung dengan parpol lain untuk membentuk poros baru dan kemudian akan mengusung Gatot sebagai capresnya.

Informasi yang demikian menunjukkan bahwa mantan Panglima TNI itu punya daya tawar politik yang lumayan bagus. Tetapi pada akhirnya yang maju pada pilpres nanti hanyalah pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dengan kondisi yang demikian, publik bertanya, pasangan manakah yang akan didukung Gatot Nurmantyo nanti. Kubu Prabowo memberi sinyal akan menyambut baik apabila Gatot Nurmantyo bergabung dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun