Ali Mochtar Ngabalin adalah seorang politisi. Pada awalnya ia aktif di Partai Bulan Bintang ( PBB) dan berdasarkan hasil Pemilu 1999, putra kelahiran Fak Fak ini terpilih menjadi anggota DPR dari partai yang diketuai Yusril Ihza Mahendra itu.
Setelah sekian tahun di PBB, kemudian ia pindah ke Golkar dan aktif di partai yang berlambang pohon beringin itu.
Pada pilpres 2014politisi Golkar ini ikut aktifberkampanye untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Ngabalin juga dikenal sebagai aktivis ketika terjadi Aksi Damai 212.
Dengan posisi politiknya yang demikian, maka publik agak terkejut juga ketika pada 24 Mei 2018 ia diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden.
Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden, menyatakan kehadiran  Ngabalin untuk perkuat komunikasi politik Kantor Staf Presiden.
Setelah menduduki jabatan tersebut mantan politisi Partai Bulan Bintang itu langsung aktip membela kebijakan pemerintah.
Ia juga menyerang balik tokoh atau kelompok yang mendiskreditkan Jokowi dan pemerintahannya.
Belum genap satu bulan bertugas, Ngabalin telah mengkritik Amien Rais. Kritik tajam Ngabalin itu berkaitan dengan ucapan Amien Rais yang mengatakan Presiden Jokowi akan dilengserkan Allah pada pilpres 2019.
Menanggapi ucapan pendiri PAN itu, Ngabalin menyatakan sebagai seorang tokoh seharusnya Amien Rais jangan melontarkan fitnah dan pernyataan yang terkesan mengadu domba rakyat.
Bahkan Ngabalin berkata dengan keras, meskipun berbeda pilihan politik, "Jaga lisanmu sebagai tokoh".
Ngabalin juga berpendapat, Amien Rais sepatutnya juga tidak menghakimi seseorang layaknya Tuhan.