Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Haruskah Golput karena Jokowi Gandeng Ma'ruf Amin?

19 Agustus 2018   21:20 Diperbarui: 19 Agustus 2018   21:33 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Kamis, 9 Agustus 2018 sore, Jokowi umumkan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya maka bermunculan lah berbagai komentar tentang pilihan itu. Dari komentar yang muncul melalui medsos, langsung terbaca adanya keinginan dari sebagian warga yang akan bersikap golput pada Pilpres nanti.

Sudah dapat diduga netizen yang berkomentar demikian pada awalnya adalah pendukung fanatik presiden petahana itu tetapi kemudian lebih memilih golput karena Ma' ruf Amin yang dipilih Jokowi itu adalah ulama yang pernah mengeluarkan fatwa berkaitan dengan Ahok.

Seperti diketahui tidak lama sesudah Ahok pada tahun 2016 menyitir Al Maidah 51 dalam sebuah pidatonya di Kepulauan Seribu, sejak itu muncullah reaksi keras ummat Islam yang memprotes ucapannya itu.

Selanjutnya Majelis Ulama Indonesia dengan Ketua Umumnya KH Ma'ruf Amin mengeluarkan fatwa atau sikap yang menyatakan ucapan mantan Bupati Belitung Timur itu merupakan penistaan terhadap Alqur'an dan juga penghinaan terhadap ulama.

Dengan fatwa yang demikian terjadilah Aksi-aksi Bela Islam yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF-MUI). Kita semua sudah tahu akhir dari Pilkada DKI 2017 dan juga tentang jatuhnya Vonnis dua tahun penjara terhadap Ahok berkaitan dengan ucapannya di Kepulauan Seribu itu.

Berlandaskan hal yang demikianlah muncul sikap yang kurang simpatik terhadap Jokowi karena memilih Ketua Umum MUI itu sebagai cawapresnya. Kelihatannya sikap  yang demikian juga diamati oleh relawan pendukung Jokowi dan salah satu tokoh yang cepat tanggap terhadap hal tersebut adalah DR R.E. Nainggolan.

Tokoh yang sering disapa Pak RE itu adalah Ketua Umum relawan "Nusantara Untuk Jokowi" atau "N 4 J". N4J ini cukup cepat juga berkembang dan sekarang ini kelompok relawan ini sudah berdiri pada 19 provinsi. Di masing-masing provinsi itu juga telah hadir kepengurusan pada tingkat kabupaten/ kota.

RE  pernah menjabat Bupati Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas Infokom Pemprovsu, Kepala Bappeda Sumatera Utara dan jabatannya di Pemprovsu berakhir manis dengan menduduki jabatan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tokoh yang lahir di Siborong Borong, Tapanuli Utara ini juga dikenal sebagai tokoh pluralis di Sumatera Utara.

Sebagai sosok yang menghargai kemajemukan maka pada relawan Jokowi yang dipimpinnya itu ikut berperan berbagai tokoh di antaranya Drs Muhyan Tambuse, yang didapuk sebagai Ketua Dewan Penasehat. Muhyan pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Sumatera  Utara sebelum RE memangku jabatan itu.

RE juga dikenal punya pergaulan luas dengan tokoh tokoh Islam Sumatera Utara. Relawan yang dipimpinnya sangat gencar mengkampanyekan terutama melalui Medsos untuk pilih Jokowi pada Pilpres nanti. Berbagai alasan dikemukakan mengapa harus memilih mantan Walikota Solo itu. Tidak hanya kampanye melalui medsos tetapi berbagai aksi-aksi berupa bakti sosial telah diadakan.

Di tengah gencarnya upaya mengampanyekan Jokowi itulah tiba-tiba muncul pernyataan Jokowi yang memilih Ma'ruf Amin sebagai wakilnya.
RE menyadari kalau anggota relawan atau kelompok masyarakat yang selama ini simpati pada Jokowi dan Ahok tidak diberi pemahaman yang tepat tentang pilihan  tersebut maka hal yang demikian bisa punya potensi membuat para simpatisan Jokowi/Ahok menjadi golput pada tahun 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun