Pernyataan Andi Arief, Wakil Sekjend Demokrat bahwa ada dana sebesar Rp 500 M masing-masing untuk PAN dan PKS ternyata bukan isapan jempol.
Melalui wawancara Metro TV, hari ini, Minggu 12 Agustus 2018 sekitar pukul 18.30 WIB, Wakil Sekjend Demokrat itu bicara blak-blakan tentang tuduhan yang disampaikan nya pada 8 Agustus yang lalu itu.
Seperti diketahui, setelah tuduhan itu disampaikannya muncul reaksi keras dari pimpinan PAN dan PKS bahkan ada yang mengancam akan mengadukan Andi ke pihak yang berwajib. Terhadap bantahan yang demikian, Andi tetap tegar dan menyatakan dia punya bukti-bukti yang kuat tentang hal tersebut. Artinya Andi bersikukuh yang diucapkannya itu bukanlah fitnah atau berita bohong.
Pada wawancaranya dengan Metro TV itu Andi mengawali penjelasannya, pada 24 Juli 2018 ada pertemuan SBY dengan Prabowo. Pada pertemuan tersebut Prabowo mengutarakan keinginannya membentuk koalisi dengan Demokrat sekaligus ingin membentuk sesuatu yang baru dalam kampanyenya nanti.
Andi juga menyatakan, dalam kesempatan tersebut Prabowo meminta agar AHY yang akan jadi cawapresnya. Terhadap tawaran tersebut SBY menyatakan supaya dipikir dulu lebih matang.
Dengan pemahaman yang demikianlah maka Andi sangat terkejut ketika tiba-tiba muncul informasi bahwa Prabowo akan menggandeng Sandiaga Uno. Karenanyalah ia bereaksi keras dengan memberitakan adanya pemberian uang dari Wakil Gubernur DKI itu kepada PAN dan PKS.
Andi mengatakan informasi tentang pemberian dana itu diperolehnya pada tanggal 7 Agustus 2018 Â dari politisi Gerindra Fadli Zon, Dasco Ahmad, Prasetyo, dan Fuad Bawazier.
Selanjutnya Metro TV Â juga memberitakan adanya pengakuan Sandiaga tentang pemberian uang satu triliun itu yang dimaksudkan untuk dana kampanye.
Metro TV juga membuat teks pada pemberitaannya "Mahar Rp.1 Triliun Sandiaga"
Metro juga menayangkan capture twitter Andi yang isinya "Soal mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN, dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin".
Merujuk penjelasan Andi Arief ini ada beberapa hal yang layak dicermati.