Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengkritisi Petinggi PAN, Sebut Jokowi Kena "Jebakan Batman"

12 Agustus 2018   07:28 Diperbarui: 12 Agustus 2018   08:10 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Adalah Andri Arief, Wakil Sekjend Demokrat yang melontarkan tuduhan bahwa untuk dipilih sebagai cawapres Sandiaga Uno menggelontorkan dana masing masing Rp.500 Miliar untuk PKS dan PAN.

Tidak hanya tuduhan mengucurkan dana tersebut tetapi Andi Arief juga menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.

Kuat dugaan tudingan itu disampaikan karena Prabowo PKS dan PAN akhirnya menyepakati Sandiaga lah yang mendampingi Ketua Umum Gerindra itu dan bukan AHY yang juga ditawarkan oleh Demokrat.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Andi Arief pada 8 Agustus 2018 malam.

Terhadap tuduhan yang demikian , Wakil Sekjend PAN Erwin Isharuddin menilai ucapan Wakil Sekjend Demokrat Andi Arief adalah sebuah "jebakan batman" untuk partai oposisi. Erwin mengatakan pernyataan Andi mengenai mahar Rp.500 Miliar itu adalah strategi dalam ilmu politik.

Sebagaimana dikutip dari detiknews ,11/8/2018 ,kalau disarikan pernyataan Wakil Sekjend PAN itu mengandung substansi sebagai berikut.
Pernyataan Andi tentang mahar Rp.500 miliar itu adalah strategi dalam politik;

  • Sandiaga Uno memang sudah digadang gadang untuk maju ( cawapres) ;
  • Tentang mahar Rp.500 Miliar dia tidak pernah mengetahuinya;
  • Jokowi memilih Ma' ruf Amin karena masuk dalam jebakan batman;
  • Partai oposisi mengira Sandiaga tidak akan diambil dan mengira Prabowo akan mengambil ulama;
  • Karena mengira Prabowo akan mengambil ulama maka Jokowi memilih ulama sebagai pendampingnya;
  • Sebenarnya ini jebakan batman karena yang  dibutuhkan Indonesia adalah yang ngerti ekonomi dan bukan ulama;
  • Dia menilai Jokowilah yang memilih ulama sebagai cawapres ,bukan ulama yang memilih capres atau Cawapres. Sedangkan mereka ulama lah yang memilih capres dan cawapres,

Saya sungguh tidak paham dengan hal hal yang diutarakan Erwin pada ini saat diskusi di Warung Daun Cikini ,Jakarta Pusat ,Sabtu 11/8/2018.

Dia menyebut ucapan Andi Arief tentang uang mahar Rp.500 miliar adalah strategi dalam ilmu politik.

Bagaimana yang dimaksudkannya dengan strategi politik itu. Ucapan Andi tentang mahar itu menurut saya bahagian dari fitnah kalau ternyata tidak benar.

Saya tidak tahu apakah PKS dan PAN tidak merasa bahwa hal itu merupakan fitnah .Saya tidak tahu apakah kedua partai tidak menganggap tuduhan Andi Arif itu bisa merusak kepercayaan publik terhadap partai yang berbasis Islam itu.

Selanjutnya kalau disebutnya ucapan Andi Arif itu skenario politik lalu muncul pertanyaan skenario politik dari siapa? Andi Arif adalah elit Demokrat dan publik mengetahui partai ysng didirikan SBY itu lebih memilih AHY sebagai cawapres ketimbang Sandiaga Uno.Mungkinkah Andi Arif memainkan skenario dari partai lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun