Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Sesudah Deklarasi, Situasi Sulit Demokrat, Pilih Jokowi atau Prabowo?

10 Agustus 2018   10:47 Diperbarui: 10 Agustus 2018   15:37 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sekitar pukul 23.30 Wib. Kamis,9 Agustus 2018 bertempat dikediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,  Prabowo Subianto  dan Sandiaga Salahuddin Uno telah dideklarasikan sebagai capres dan sebagai cawapres. Sangat jelas terlihat pada deklarasi itu tidak hadir SBY atau juga tokoh Demokrat yang lain.

Prabowo jelas mengatakan bahwa ia dan Sandiaga diusung oleh 3 parpol yakni Gerindra, PAN dan PKS. Dengan demikian jelaslah Demokrat tidak ikut gabung dalam koalisi ini.

Melalui siaran TV, ditangkap kesan yang kuat bahwa perundingan antar petinggi parpol cukup alot. Hal itu juga tercermin dari mundurnya pengumuman paslon capres yang seyogianya direncanakan pukul 19.00 wib tetapi pengumuman tersebut baru dapat dilaksanakan empat jam setengah kemudian.

Prabowo dalam sambutannya mengatakan ia telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dan tokoh termasuk dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Kuat dugaan pembicaraan dengan Ketua Umum Demokrat itu tidak menemui titik temu sehingga partai berlambang segi tiga mercy itu menarik diri dari koalisi. Padahal sebelumnya SBY telah menyatakan ,Demokrat mendukung Prabowo maju pada pilpres.

Sesungguhnya keretakan Demokrat dengan Prabowo beserta partai koalisi telah mulai mengemuka pada Rabu, 8 Agustus 2018 malam ketika Wakil Sekjend Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus. Tuduhan yang demikian langsung dikounter oleh petinggi Gerindra yang menyebut SBY sebagai jenderal baperan. Tidak hanya menyebut SBY sebagai jenderal baper tetapi Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Puyuono bahkan menuding justru SBY lah yang jenderal kardus.

Kata kata yang ditujukan Arief Puyuono terhadap SBY cukup keras dan kasar juga. "Jenderal kardus itu bukan Prabowo, bosnya si Andi Arief (SBY) jenderal kardus. Terbukti kader kadernya itu koruptor yang di Demokrat kan? Itu kardus Hambalang saja harus kita, buka lagi, mana ada Gerindra." ujar Arief pada Rabu malam (8/8) malam ( jpnn.com, 9/8/2018).

Tidak hanya menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus bahkan Andi Arief juga menyatakan Sandiaga telah mengucurkan sejumlah dana untuk PKS dan PAN dengan maksud untuk memberi dukungan kepadanya sebagai cawapres.

Kuat dugaan sikap emosional elit Demokrat itu karena Gerindra dan dua parpol sekutunya lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres ketimbang AHY sosok muda yang menurut beberapa lembaga survei punya potensi besar sebagai cawapres.

Oleh karena perbedaan tentang posisi AHY itulah yang kemudian membuat Demokrat tidak menjadi partai pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Sebelum memberi dukungan ke Prabowo, Demokrat dalam hal ini SBY telah menjalin komunikasi yang bagus dengan Jokowi. Media memberitakan beberapa kali kedua tokoh bangsa itu telah bertemu bahkan presiden petahana itu juga pernah menerima kehadiran AHY di Istana.  Jokowi juga hadir pada Rakornas Partai Demokrat yang sekali lagi menunjukkan kemesraan nya dengan SBY dan AHY. AHY pada penutupan Rakernas itu juga memberi pujian kepada presiden petahana itu.

Sejalan dengan perjalanan waktu tibalah saatnya Demokrat harus menentukan sikap gabung dengan parpol pengusung Jokowi atau pilih Prabowo.
Akhirnya Demokrat memilih Prabowo dan alasan utama yang diungkapkan SBY karena belum pulihnya hubungan pribadinya dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun