Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Bantah Pernyataan Petinggi Gerindra, Kubu Penantang Jokowi Belum Solid?

9 Juli 2018   19:06 Diperbarui: 9 Juli 2018   19:38 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita berawal dari Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono yang menyatakan Anies Baswedan, sudah menemui Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk menanyakan peluang maju di Pilpres 2019. Keterangan tersebut disampaikan Ferry pada Sabtu, 7 Juli 2018 ( detik.com, 7/7/2018).

Ferry selanjutnya menyatakan, Anies menemui Prabowo untuk mendapatkan kebijaksanaan apakah diperkenankan maju mengikuti kontestasi di Pilpres.

Ketika mendengar berita itu rasanya tidak terlalu ada kejutan karena akhir akhir ini berita yang menyebut Anies akan maju pada pilpres 2019 semakin kuat berhembus.

Banyak analisis yang menyatakan Anies sangat tepat menjadi capres untuk mengimbangi Jokowi mengingat Gubernur DKI Jakarta ini dekat dengan kelompok umat Islam serta piawai dalam beretorika. Ada juga yang memperkirakan Anies sangat lebih tepat untuk menjadi Cawapres Prabowo.

Analisis ini berpendapat Prabowo-Anies merupakan pasangan ideal merupakan kombinasi nasionalis-Islam.

Seperti yang tergambar pada pilgub DKI 2017, terlihat mantan Mendikbud ini sangat dekat dengan FPI khususnya dengan Rizieq Shihab.

Banyak kalangan yang menyebut untuk menghempang elektabilitas Jokowi harus menggunakan sentimen keIslaman dan Anies dinilai mampu untuk melakukan hal tersebut.

Bahwa sampai sekarang Prabowo yang telah diberi mandat oleh partainya belum juga menentukan calonnya karena diduga ia masih mempertimbangkan beberapa nama untuk itu, dan salah satunya adalah Anies Baswedan, yang dianggap punya elektabilitas tinggi.

Dengan pemahaman yang demikian terasa wajar ketika Ferry menyebut Anies mendatangi Prabowo untuk minta restu.

Sebelumnya juga diberitakan Gubernur DKI itu sudah ketemu Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN.

Dalam akun Instagramnya, Zulkifli menyatakan dalam pertemuan tersebut salah satu yang dibicarakan terkait Pilpres.

Selanjutnya, beberapa kali Anies seperti memberi sinyal bahwa ia akan maju pada pilpres nanti.

Mantan Mendikbud ini antara lain pernah menyatakan, "Banyak tadi segala macam suara tapi saya tidak komentar apa apa ,semua orang boleh mendoakan apa saja ,biarkanlah Allah SWT menjalankan takdirnya."

Melalui pernyataan yang demikian publik semakin yakin bahwa mantan Rektor Universitas Paramadina ini memang sungguh sungguh akan ikut bertarung pada Pilpres 2019.

Tetapi kemudian Anies mengeluarkan pernyataan yang agak berbeda dengan anggapan yang demikian. Detik.com ,8/7/2018, memberitakan Anies Baswedan membantah menemui Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk meminta restu dalam rangka Pilpres 2019. Anies menyebut kabar tersebut tidaklah benar.Hal tersebut diungkapkannya usai membuka panggung  hiburan di Lapangan Monas ,Jakarta Pusat,Minggu,8 Juli 2018.

Dalam kesempatan tersebut Anies membantah pernyataan Waketum Gerindra Ferry Juliantono terkait hal dimaksud. Dia meminta pihak yang menyebutkan itu memberikan bukti.

"Suruh dia bilang kapan jam berapa ,dengan siapa .Nggak ada," tegas Anies.

Kemudian ketika didesak wartawan ,Anies menuturkan hanya akan fokus di Jakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut menarik juga menyimak pernyataan Presiden PKS ,Sohibul Iman yang diungkapkannya di Yogjakarta pada Minggu ,8 Juli 2018.

Sohibul menyatakan," PKS punya satu sikap khusus Anies,bahwa Anies kita perjuangkan jadi Gubernur DKI dengan sebuah perjuangan sangat luar biasatt.Karena itu jauh lebih baik bagi Anies tetap di DKI".

Sedangkan Direktur Pencapresan PKS,Suhud Alynuddin menyebut partai koalisi menginginkan Anies sebagai capres dan bukan sebagai cawapres.

Suhud menyebut Anies akan dipasangkan dengan Ahmad Heryawan ,seorang kader PKS yang baru mengakhiri masa baktinya sebagai Gubernur Jawa Barat.

Dari hal hal tersebut terlihat pada PKS masih ada dua sikap terkait posisi Anies.Sikap pertama menginginkan agar Anies tetap sebagai Gubernur DKI.

Sedangkan sikap kedua punya hajat agar mantan Mendikbud itu jadi capres dan berpasangan dengan Ahmad Heryawan.

Sedangkan Gerindra masih tetap menginginkan agar Ketua Umum nya,Prabowo Subianto lah yang jadi capres.

Berkaitan dengan sikap yang demikian maka Anies membantah bahwa ia telah ketemu Prabowo untuk minta restu maju pada pilpres.

Kalau Anies tidak benar ketemu Prabowo untuk minta restu mengapa Ferry Juliantono mengatakan hal yang demikian? Agak susah memang menebak apa maksud Wakil Ketua Umum Gerindra itu.

Tapi dari sudut pandang saya pribadi ,berita tersebut sedikit banyaknya tidak terlalu menguntungkan Gubernur DKI.Dengan berita yang demikian memunculkan kesan bahwa Anies sangat ambisius.Belum lagi setahun bertugas di Balai Kota ,sudah minta restu lagi untuk terjun pada pilpres.

Dari pembicaraan pembicaraan yang belum nyambung satu dengan lainnya maka saya berkesimpulan sampai sekarang ini kubu penantang Jokowi belum solid.

Salam Demokrasi!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun