Berita berawal dari Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono yang menyatakan Anies Baswedan, sudah menemui Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, untuk menanyakan peluang maju di Pilpres 2019. Keterangan tersebut disampaikan Ferry pada Sabtu, 7 Juli 2018 ( detik.com, 7/7/2018).
Ferry selanjutnya menyatakan, Anies menemui Prabowo untuk mendapatkan kebijaksanaan apakah diperkenankan maju mengikuti kontestasi di Pilpres.
Ketika mendengar berita itu rasanya tidak terlalu ada kejutan karena akhir akhir ini berita yang menyebut Anies akan maju pada pilpres 2019 semakin kuat berhembus.
Banyak analisis yang menyatakan Anies sangat tepat menjadi capres untuk mengimbangi Jokowi mengingat Gubernur DKI Jakarta ini dekat dengan kelompok umat Islam serta piawai dalam beretorika. Ada juga yang memperkirakan Anies sangat lebih tepat untuk menjadi Cawapres Prabowo.
Analisis ini berpendapat Prabowo-Anies merupakan pasangan ideal merupakan kombinasi nasionalis-Islam.
Seperti yang tergambar pada pilgub DKI 2017, terlihat mantan Mendikbud ini sangat dekat dengan FPI khususnya dengan Rizieq Shihab.
Banyak kalangan yang menyebut untuk menghempang elektabilitas Jokowi harus menggunakan sentimen keIslaman dan Anies dinilai mampu untuk melakukan hal tersebut.
Bahwa sampai sekarang Prabowo yang telah diberi mandat oleh partainya belum juga menentukan calonnya karena diduga ia masih mempertimbangkan beberapa nama untuk itu, dan salah satunya adalah Anies Baswedan, yang dianggap punya elektabilitas tinggi.
Dengan pemahaman yang demikian terasa wajar ketika Ferry menyebut Anies mendatangi Prabowo untuk minta restu.
Sebelumnya juga diberitakan Gubernur DKI itu sudah ketemu Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN.
Dalam akun Instagramnya, Zulkifli menyatakan dalam pertemuan tersebut salah satu yang dibicarakan terkait Pilpres.