Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Medan, Kota Kita Berulang Tahun

2 Juli 2018   12:37 Diperbarui: 2 Juli 2018   12:40 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dzulmi Eldin sangat sadar dalam kota yang multikultural itu dia harus mampu menjaga keutuhan dan kekompakan warganya sehingga tidak terjebak dalam sikap sektarian.Untuk itu Walikota ini selalu memproritaskan menghadiri acara acara keagamaan dan kegiatan etnik. Dzulmi Eldin adalah seorang putra Melayu dan sebutan Tengku pada namanya menunjukkan bahwa ia juga keturunan bangsawan Melayu.Sedangkan Wakilnya Ir Akhyar Nasution adalah anak Medan turunan Mandailing.

Kedua pimpinan kota ini terlihat kompak saling mendukung terutama untuk merawat suasana kebersamaan warga yang dilandasi oleh sikap keindonesiaan. Eldin dan Akhyar sangat sadar bahwa dari sisi pembangunan fisik kota ,tantangan utama yang mereka hadapi ialah berkaitan dengan pembangunan dan perawatan infrastrukutur terutama jalan ,peningkatan kebersihan ,penanggulangan banjir dan mulai terasanya kemacetan lalu lintas di beberapa titik titik diseputaran pusat kota.

Hal lain yang menjadi prioritas pimpinan kota ini ialah peningkatan pelayanan terhadap urusan urusan masyarakat. Memang disana sini masih muncul keluhan dan kritik masyarakat tentang kinerja pemerintah kota .Terhadap semua kritik itu ,Eldin dan Akhyar menanggapinya dengan positip dan dijadikan bahan untuk memeperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi pemerintah daerah.

Tahun 2018 ini APBD Medan senilai Rp.5.451.085.765 .928 .Pemko Medan dan DPRD Medan sepakat sebahagian besar APBD yang Rp.5,4 Triliun ini diprioritaskan untuk pembangunan infra struktur dan penyediaan public utilities.

Untuk sekedar gambaran pada APBD Medan 2018 ,dana terbesar sejumlah Rp. 3,5 T lebih ( 64,73 persen ) dialokasikan untuk belanja langsung dan dana sebesar Rp.1,9 T lebih ( 35,22 persen) disediakan untuk anggaran belanja tidak langsung.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya serta dinamika yang menyertainya ,saya menyadari telah terbentuk berbagai persepsi tentang Kota Medan . Untuk saudara sebangsa yang belum pernah berkunjung ke Medan kelihatannya sebahagian memperoleh kesan negatif tentang Medan.

Mungkin kesan negatif itu terbentuk karena cara berbicara anak Medan yang terkesan kasar dan keras. Banyak juga para pejabat yang tugas di kota ini mengaku sebelum ditugaskan ke Medan ada rasa " ngeri ngeri sedap" ketika pertama kali ditugaskan di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Tetapi sesudah bertugas di Medan ,ternyata pejabat tersebut merasa nyaman dan akhirnya enggan untuk meninggalkan kota yang dahulu disebut " Parijs van Sumatera " itu.

Masyarakat Medan yang multi etnik itu memang kadang kadang terlihat nada bicaranya keras tapi percayalah hatinya baik. Warga Medan yang beragam etnik itu kadang kadang terkesan bicara keras tetapi percayalah hatinya ramah. Dan hari ini Medan, kota kita berulang tahun. Semoga kota ini bertambah maju.

Dirgahayu Kota Medan!

Medan, 1 Juli 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun