Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib Najib Razak, Sudah Jatuh Ketimpa Tangga, Kasus Pembunuhan Model Mongolia Dibuka Kembali

22 Juni 2018   15:13 Diperbarui: 22 Juni 2018   15:30 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sungguh ironis perjalanan hidup dari Najib Razak, mantan Perdana Malaysia itu. Pada Pemilu Malaysia 9 Mei yang lalu ia tiba tiba kehilangan kekuasaannya karena secara dramatis dikalahkan oleh gabungan partai oposisi yang dimotori oleh tokoh veteran Mahathir Mohammad yang sudah berusia 92 tahun.

Disebut kekalahan dramatis karena rasanya tidak mudah mengalahkan Najib pada pemilu itu karena ia didukung oleh UMNO yang telah 61 tahun menancapkan kekuasaannya di negara jiran itu.

Begitu Najib kalah, Mahathir langsung mengeluarkan perintah cekal sehingga Najib dan istrinya dilarang bepergian meninggalkan negaranya. Pemerintah baru Malaysia langsung memulai lagi pengusutan dugaan kasus korupsi yang dikenal sebagai skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad ( 1 MDB).

Kasus yang melibatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak itu sekarang memasuki babak baru. Detiknews,22Juni 2018 ,memberitakan nama almarhum Raja Arab Saudi ,Abdullah bin Abdul Aziz dikaitkan Najib. Dalam wawancaranya dengan Reuters, Najib mengatakan "Semua yang saya tahu, saya menerima nilai nominal bahwa ini datang dari Saudi, dari Raja Abdullah atas perintahnya, atas instruksinya".

Yang dimaksud oleh Najib ialah dana yang mengalir ke rekening pribadinya senilai US$681 juta atau setara dengan Rp.9,4 Triliun. Aliran dana itu pertama kali diungkap media Amerika Serikat, Wall Street Journal pada 15 Juli 2015.Aliran dana misterius itu diketahui ditransfer ke rekening Najib tahun 2013. Kini Najib mengaku jika dana itu diberikan oleh Raja Abdullah yang merupakan saudara tiri Raja Salman bin Abdul Aziz.Menurut Najib transfer dana itu sehubungan dengan adanya pemilu di Malaysia.

Berkaitan dengan hal tersebut, otoritas AS dalam penyelidikannya menduga dana misterius yang diklaim dari Saudi itu sebenarnya berasal dari 1 MDB.

Sesungguhnya sebelum jatuhnya Najib, di publik Malaysia skandal 1 MDB ini juga sudah merupakan issu hangat. Publik negara jiran itu sering membicarakan ini yang juga terkejut dengan besaran dana yang demikian.

Tentulah jumlah dana itu sangat fantastis dan kuat dugaan karena rakyat Malaysia meyakini terjadinya skandal itulah yang merupakan faktor penting kekalahan Najib pada Pemilu yang lalu.

Sekarang Najib mengatakan bahwa dana itu berasal dari Raja Abdullah dari Saudi.Apakah masyarakat  dan penyidik kepolisian atau komisi anti rasuah Malaysia memercayai keterangan Najib Itu?.

Saya tidak menguasai hukum yang berlaku di Malaysia tetapi rasanya tidak salah kalau menganalogikan kasus itu dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Andainya ada pejabat tinggi pemerintah di republik ini yang menerima kucuran dana di rekeningnya sebesar Rp.9,4 Triliun lalu dikatakannya dana itu berasal dari seorang pengusaha kuat dari luar negeri. Mungkinkah rakyat negeri ini percaya dengan penjelasan tersebut?. Dugaan saya tidak ada publik negeri ini yang percaya tentang hal tersebut. Pasti rakyat menduga dana itu berasal dari pengusaha dengan sumber dana yang erat kaitannya dengan pelanggaran hukum.

Begitu juga halnya dengan dana yang mengalir ke rekening pribadi Najib itu. Misalnya saja akan muncul pertanyaan, apa kepentingan Raja Abdullah mentransfer dana yang besar ke rekening Najib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun