Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib Najib Razak, Sudah Jatuh Ketimpa Tangga, Kasus Pembunuhan Model Mongolia Dibuka Kembali

22 Juni 2018   15:13 Diperbarui: 22 Juni 2018   15:30 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar tidak diangkatnya lagi skandal 1MDB ke ranah hukum maka wajarlah memaknai bahwa untuk Najib, pemilu Malaysia Mei 2018 yang lalu bukan hanya sebatas memenangkan pertarungan politik semata.Baginya itu adalah perang yang " to be or not to be".

Kuat dugaan dalam pemilu yang lalu itu, Najib tidak menduga ia akan kalah. Indikasi itu antara lain terlihat dari tidak dilakukannya pengamanan terhadap dana senilai Rp.468 Miliar yang didapati petugas yang berwenang ketika melakukan penggeledahan di kediaman pribadinya.

Selain kasus skandal dana senilai triliunan rupiah itu beredar lagi berita yang sedikit banyaknya dipersepsikan publik ada kaitannya dengan Najib. Detiknews,20 Juni 2018 ,melansir keterangan Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas yang mengatakan kasus pembunuhan model Mongolia, Atlantuya Shaaribuu yang terjadi 12 tahun yang lalu akan dibuka lagi.

Selain sebagai gadis model asal Mongolia, Atlantuya juga adalah seorang penerjemah dan sahabat akrab Abdul Rajab Baginda, mantan penasehat mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Atlantuya ( 28) tewas dibunuh di Malaysia tahun 2006. Dia diyakini ditembak mati sebelum jenazahnya diledakkan dengan peledak hingga hancur berkeping keping di sebuah hutan dekat Subang.

Banyak dugaan menyebut Atlantuya dibunuh sebagai penerjemah dan rekan Abdul Rajab Baginda .

Gadis Mongolia itu menjadi penerjemah dalam perundingan pembelian dua kapal selam kelas Scorpene dari perusahaan raksasa Perancis DCNS tshun 2002. Pembelian kapal itu diduga sarat penyuapan.

Sebagai penerjemah gadis Mongolia itu sangat tahu tentang dugaan penyuapan itu. Segala detail pembicaraan harus diterjemahkannya yang berarti dia sangat paham tentang apa yang dibicarakan. Karena mengetahui semua hal itulah maka ia harus dilenyapkan

Pembelian kapal itu terjadi ketika Najib menjabat sebagai Menteri Pertahanan. DCNS disebut sebut membayar uang komisi sebesar lebih dari 114 juta Euro yang diduga mengalir ke beberapa pejabat Malaysia.

Berita tentang pembunuhan gadis Mongolia itu beberapa waktu yang lalu juga merupakan pemberitaan yang hangat di publik Malaysia. Tentulah dengan membuka kembali kasus itu akan semakin diperoleh informasi yang lebih utuh apakah Najib terlibat atau tidak.

Tekad Jaksa Agung Malaysia untuk membuka kasus itu diperkirakan karena sudah punya bukti bukti permulaan yang cukup kuat. Kalaulah nanti kemudian bukti bukti mengarah ke mantan penguasa negara jiran itu sungguh tragis perjalanan karirnya. Sama lah artinya sesudah jatuh ketimpa tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun