Untuk lebaran tahun ini Presiden Jokowi mengikuti Sholat IdulFitri 1 Syawal 1439 di Kebun Raya Bogor. Selesai Sholat, Presiden dan Ibu Iriana menggelar open house di Istana Bogor.
Sesudah mengikuti Sholat Id di Masjid Istiqlal Wapres Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah beserta dua orang cucunya ikut gabung silaturrahim di Istana Bogor. Pada acara yang demikian, Presiden Jokowi sempat membetulkan posisi peci cucu JK karena letaknya agak miring. Momen kecil itu menggambarkan betapa indahnya suasana silaturrahim Idul Fitri itu.
Dikabarkan juga tokoh muda Partai Demokrat, Agus Harimurthy Yudhoyono beserta istrinya Annisa Pohan datang ke acara di Istana Bogor itu.
Beberapa hari menjelang Idul Fitri, AHY oleh sementara kalangan dinilai agak keras juga mengkritik pemerintahan Jokowi. Ia antara lain mempertanyakan tentang kelanjutan Revolusi Mental yang dikumandangkan Jokowi. Ketua Kogasma Partai Demokrat itu juga menyebut terjadinya penurunan daya beli masyarakat sekarang ini.Tuduhan AHY itu kemudian dibantah oleh Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika.
Walaupun baru mengkritik pemerintahan Jokowi, tetapi AHY dan Annisa Pohan datang bersilaturrahim ke Istana Bogor serta berjabat tangan dengan Jokowi dan Ibu Negara.
Diberitakan juga ketika tiba di Istana Bogor, AHY mendapat tepuk tangan yang meriah dari masyarakat yang sedang antri berbaris untuk bersalaman dengan Presiden dan Ibu Negara.
Hal tersebut menunjukkan perbedaan pandangan politik bukanlah menjadi penghalang untuk menjalin silaturrahim. Memang salah satu esensi penting kunjungan maupun acara silaturrahim pada Idul Fitri adalah untuk minta maaf dan untuk saling memaafkan.
Orang yang senang menggunakan istilah bahasa Inggris sering menyatakan, Idul Fitri adalah "A time forgiving, for sharing and for loving".
Di kampung kampung sering juga terjadi kalau ada perselisihan antar keluarga maka pada Idul Fitri lah perselisihan itu diselesaikan dalam bentuk saling memaafkan.
Sebagai ilustrasi dalam suasana Idul Fitri tahun ini, Pasukan Pemerintah Afghanistan mengadakan gencatan senjata dengan pasukan Taliban.
Dengan semangat silaturrahim yang demikian maka terganggu juga rasanya ketika ada peristiwa  di Istana Bogor sewaktu  Presiden Jokowi menggelar open house.