Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkunjung ke Gedung Tua Bergaya Eropa di Medan

3 Juni 2018   16:30 Diperbarui: 5 Juni 2018   15:14 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis dengan Bapak H Anif di pintu bangunan tua itu( Dok Pribadi)

Walaupun saya sudah lama tinggal di Medan tetapi berkunjung ke gedung yang akan saya ceritakan ini baru yang kedua kalinya. Kunjungan pertama sudah lebih dari 25 tahun yang lalu ketika gedung ini masih menjadi Kantor Direksi PTP- IX/ Tembakau Deli.

Seperti diketahui, bangkit dan menggeliatnya perekonomian di Medan dan Sumatera Timur berawal dari dibukanya perkebunan tembakau dengan kualitas tinggi yang kemudian menjadi komoditas berharga pada masa itu. "Bapak Perkebunan Tembakau" itu adalah Jacob Nienhuys dan Peter Wilhelm Janssen. Keduanya pada tahun 1869 mendirikan sebuah perusahaan yang disebut Deli Maatschappij.

Deli Maatschappij merupakan perusahaan budi daya tembakau dengan konsesi untuk Kesultanan Deli di Sumatera Timur. 50 persen saham Deli Maatschappij dibagi untuk Nederlandsche Handel Maatschappij.

Pada abad Ke-19 Deli Maatschappij mengeksploitasi lahan seluas 120.000 hektar. Dengan pembukaan kebun tembakau yang punya areal yang seluas itu maka berkembanglah Medan sebagai kota perdagangan dan jasa.

Mengingat masa itu perkebunan tembakau sudah makin berkembang maka dibangunlan gedung sebagai kantor pusat perusahaan perkebunan itu.
Berdirilah sebuah gedung besar di pusat kota Medan yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Pos ,Bank Indonesia ,Lapangan Merdeka dan Stasiun Besar Kereta Api Medan.

Terlihat dari luar, gedung itu berdiri kokoh dengan Arsitektur Eropa. Maklumlah gedung itu dibangun di masa pemerintahan kolonial.

Halaman luas yang asri (Dok Pribadi)
Halaman luas yang asri (Dok Pribadi)
Hari itu , Sabtu, 2 Juni 2018 untuk kedua kalinya sesudah 25 tahun saya mengunjungi lagi gedung itu. Begitu masuk halaman gedung saya terpana menyaksikan hamparan rumput yang di sisi timur nya berdiri kokoh pohon terembesi. Pohon terembesi itu sudah berumur puluhan tahun dan sekarang merupakan pohon yang langka disekitar Medan.

Di halaman gedung itu saya berdiri menikmati dari luar Arsitektur yang indah dari bangunan yang didirikan di atas areal sekitar 1,9 Ha.

"Assalamu'alaikum," sebuah suara lembut menyapa. Suara lembut itu adalah suara Bapak H. Anif yang sekarang menjadi pemilik bangunan itu. H. Anif adalah seorang pengusaha yang terkenal di Medan dan juga Sumatera Utara. Tokoh ini dikenal karena kedermawanannya serta karena kepeduliannya kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

H. Anif melalui Yayasan H. Anif, punya puluhan mobil yang khusus digunakan untuk membersihkan masjid-masjid secara gratis. H. Anif memiliki gedungnya Nienhuys itu sejak tahun 2003 melalui proses lelang yang transparan yang dilakukan PTP ( Perusahaan Terbatas Perkebunan), perusahaan plat merah yang mengelola perkebunan.

Oleh karena berbagai faktor terutama karena semakin menyusutnya areal untuk penanaman tembakau serta munculnya negara lain yang mampu menyaingi mutu tembakau Deli maka perlahan pamor perusahaan tembakau pun menurun bahkan menderita kerugian. Untuk efisiensi perusahaan maka perusahaan perkebunan ini melelang sebahagian besar asetnya dan salah satunya jatuh ke tangan H. Anif. Sejak bangunan itu dimiliki pengusaha besar itu maka gedung tua itu digunakannya sebagai tempat tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun