Semenjak Mahathir Mohammad diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 10 Mei 2018 maka sesuai janji kampanyenya hal yang pertama dilakukannya ialah membongkar skandal 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
1MDB adalah lembaga investasi Malaysia yang bercikal bakal dari Otoritas Investasi Trengganu yang didirikan pada 2008 untuk mengembangkan pemasukan sektor minyak negara bagian tersebut. Namun pada tahun 2009 Najib mengambil alihnya dan menjadikannya sebagai perusahaan milik Kementerian Keuangan Malaysia.
Setelah diambil alih, mulailah muncul kritikan terhadap lembaga tersebut karena 1MDB mempunyai hutang sebesar US$ 10 Miliar atau lebih Rp.141 Triliun pada lima tahun pertama. Sebahagian besar hutang 1MDB adalah untuk pembelian 13 pembangkit tenaga listrik di enam negara, termasuk di  Malaysia dengan harga total sekitar US$ 4.3 miliar. Harga ini menurut banyak analis investasi terlalu tinggi.
Selain hutang besar muncul juga tudingan Najib menerima aliran dana dari 1MDB. Tuduhan tersebut menyebut dana sebesar US $ 700 juta mengalir ke rekening Najib pada 2013 selama masa kampanye Pemilu di Malaysia. Pada perusahaan 1MDB, Najib Razak menjadi Ketua Dewan Penasehat.
Isu korupsi Najib yang berkaitan dengan adanya aliran dana ke rekening pribadinya itu juga sudah pernah muncul ketika puluhan ribu orang di Kuala Lumpur melaksanakan Aksi Bersih, Agustus 2015. Tetapi pada masa itu posisi Najib sangat kuat sehingga Aksi Bersih itu dapat diatasinya.
Namun pada pemilu Malaysia 2018 ini, isu korupsi ini diangkat kembali oleh penantang kuat Najib yaitu DR Mahathir Mohammad yang membentuk koalisi Pakatan Harapan. Tidak hanya mencekal Najib dan istrinya tetapi kepolisian Malaysia bersama komisi anti rasuah negara itu langsung melakukan penggeledahan di kediaman Najib.
Petugas hukum Malaysia itu menyita uang tunai berjumlah 120 juta ringgit atau setara dengan Rp.427,8 Miliar dari kediaman Najib Razak. Informasi menyebut uang itu disimpan di kotak dan tas yang berada di apartemen mewah mantan PM Malaysia itu. Tentu bagi kita cukup mengejutkan juga uang tunai sebesar itu disimpan didalam apartemen atau rumah.
Selanjutnya penggeledahan itu cukup mengejutkan publik Malaysia terlebih lebih kemudian diketahui, penyidik Malaysia juga menemukan dan selanjutnya menyita koleksi tas mewah milik istri Najib, Rosmah Mansor.
Publik Malaysia menjadi marah ketika mengetahui bahwa yang disita itu harganya cukup mahal. Tas jinjing merek Hermes Birkin yang dipasaran dijual dengan harga paling murah 11.900 dollar Amerika Serikat atau sekitar 168 juta rupiah. Selanjutnya diperoleh informasi ada 284 kotak yang berisi tas tas mewah.
Kalaulah harga tas yang paling murah seharga Rp.168 juta maka kita bisa menghitung sekitar berapa harga keseluruhan ke 284 tas itu. Begitu mengetahui koleksi tas mewah yang dimiliki Rosmah itu, netizen negara jiran itu menunjukkan kemarahannya antara lain melalui tagar #Birkin yang menjadi trending topic Twitter di Malaysia. Twitter itu membahas tentang isi 284 kotak berisi tas mewah tersebut.
Salah satu Twitter itu dengan penuh sindiran menyebut "Birkin mengapa kalian membuat tas begitu mahal, makhluk apa yang dibunuh untuk tas ini. Tas ini harganya jutaan ringgit? Apakah memiliki apa yang saya butuhkan? Apakah tas itu punya kabel USB dan power bank? Bisakah saya masukkan ikan patin ke tas itu?"