Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketum PBNU: Kalau Kita Bicara tentang Teologi dan Syariat Bisa Perang Terus

3 Mei 2018   15:48 Diperbarui: 3 Mei 2018   16:12 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Presiden Jokowi pada Selasa 1 Mei 2018 bertempat di Istana Bogor telah membuka Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Islam Moderat. Pada acara yang dihadiri ulama dari berbagai negara yang juga dihadiri Grand Syeikh Al Azhar Mesir itu ,Presiden Jokowi mengemukakan Semangat Islam Moderat semakin menggema di dunia.

Pada kesempatan tersebut Grand Syeikh Al Azhar Mesir juga mengingatkan jangan tumbuh pemahaman Islam yang ekstrem.( Mohon dibaca artikel pada Kompasiana yang bertajuk " Grand Syeikh Al Azhar Mesir :Jangan Tumbuhkan Pemahaman Islam Yang Ekstrem").

Seperti diketahui salah satu Ormas di negeri ini yang sering mengumandangkan semangat moderasi Islam ialah Nahdlatul Ulama. Sejak kelahirannya pada tahun1926, sebelum kemerdekaan Indonesia ,organisasi ini telah menyatakan kecintaannya kepada " Indonesia Biladi , Indonesia Tanah Airku.

Sikap mencintai Indonesia itu sampai sekarang masih dipegangnya dengan teguh. Dengan sikapnya yang mencintai Indonesia dan bangsanya ,maka NU menganut paham moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Organisasi ini selalu memadukan cinta Indonesia dan cinta Islam dalam satu tarikan nafas. Berangkat dari sikap yang demikian maka tidak jarang organisasi Islam yang dikategorikan radikal dan ekstrem sering menghujat,mencemoohkan bahkan menghina organisasi yang lahir di Surabaya ini.

Sikap moderasi dan toleransi yang ditunjukkan organisasi ini sering juga menjadi bulan bulanan kelompok Islam lainnya terutama ketika anak anak NU yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) ikut menjaga keamanan di beberapa gereja pada malam misa Natal.

Dengan semangat Islam Wasathiyah ,Islam Moderat ,NU mengadopsi kearifan lokal yang dipunyai suku suku bangsa di negeri kita yang kemudian kita kenal sebagai " Islam Nusantara"

Berkaitan dengan KTT Islam Washatiyah yang diselenggarakan di Bogor itu maka selayaknya juga kita mencermati pandangan pandangan NU yang dikemukakan oleh Ketua Umumnya Prof.DR .Said Aqil Siradj.

Pandangan tersebut antara lain dapat disimak seperti yang diberitakan Kompas.com,1/5/2018. Ketua Umum PB NU itu mengatakan ,Indonesia harus menunjukkan diri lebih baik ketimbang negara lain dalam hal wawasan ke-Islaman.

" Kita harus tunjukkan Indonesia itu jauh lebih baik ,jauh lebih bermartabat ,lebih mulia daripada ummat Islam di Timur Tengah misalnya",ujar Said Aqil saat dijumpai di Istana Bogor ,Jawa Barat,Selasa,1/5/2018.

Said mengungkapkan Indonesia memiliki keunikan dalam implementasi nilai nilai ke-Islaman .Misalnya memiliki karakter ramah dan sopan ,yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun